kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Poundsterling makin lemah gara-gara Brexit


Rabu, 08 Mei 2019 / 20:08 WIB
Poundsterling makin lemah gara-gara Brexit


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan GBP/USD tak mampu naik lebih tinggi karena perundingan yang alot terkait Brexit. Mengutip Bloomberg, Rabu (8/5), pukul 18.30 WIB pairing GBP/USD berada di rentang 1,3008 atau melemah sebanyak 0,51%. Analis melihat adanya peluang pelemahan berlanjut esok hari.

Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi menyebut berlarut-larutnya persoalan Brexit yang tak kunjung selesai semakin memperlihatkan outlook bahwa Theresa May terancam untuk kehilangan jabatannya sebagai Perdana Menteri Inggris. Setelah adanya kesepakatan puncak di Brussels yang menyatakan Inggris memiliki waktu untuk keluar dari Uni Eropa hingga 31 Oktober 2019, tampaknya rencana hengkang akan berliku.

"May dinilai tidak bisa memberikan kesepakatan yang dapat disepakati oleh partai oposisi. Di tengah minim rilis data penting yang dapat menambah volatilitas tinggi pada GBP/USD, tampaknya persoalan Brexit ini masih menjadi sentimen negatif," ujar Dini.

Tak hanya itu, kondisi yang turut melemahkan poundsterling di mata pelaku pasar juga datang dari perbankan di Inggris yang akan menggeser bisnisnya ke tempat lain.

Sebuah survei Reuters tentang sikap kepemimpinan di 17 bank Inggris dan global menemukan hanya enam dari 11 lembaga yang menanggapi survei mendukung gagasan pemungutan suara ulang untuk memecah kebuntuan parlemen dalam pemisahan Inggris dari Uni Eropa.

Empat bank mengatakan menentang pemungutan suara baru, sementara satu bank mengatakan akan tetap agnostik pada semua skenario Brexit dan akan membiarkan proses politik yang sedang berjalan.

Untuk mempersiapkan Brexit, bank telah mentransfer miliaran poundsterling ke badan hukum Uni Eropa yang baru dan menggeser sekitar 2.000 peran dari London ke hub baru di kota-kota termasuk Dublin, Paris, Frankfurt dan Madrid.

Sementara kondisi dollar juga tak terlalu menguatkan pelaku pasar karena adanya ancaman Trump untuk menaikkan tarif impor produk China dari 10% menjadi 20%.

Dini memproyeksikan, pairing GBP/USD masih akan lanjut turun. Diperkirakan besok pairing GBP/USD akan bergerak di rentang support 1,2990 - 1,3015 - 1,3040 dan rentang resistance 1,3100 - 1,3120 - 1,3150. Dia merekomendasikan sell on strength.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×