Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan kemarin terlihat kurang bergairah. Minat beli investor cenderung merosot menyusul minimnya insentif positif baik dari domestik maupun eksternal.
Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto memperkirakan, pergerakan IHSG hari ini (30/7) masih akan melanjutkan pergerakan di teritori negatif seperti kemarin. Apalagi, pada penutupan bursa Wall Street tadi malam, indeks DJIA dan S&P masing-masing melemah 0,24% dan 0,37% di 15521,97 dan 1685,33.
David menjelaskan, pelaku pasar saat ini juga tengah menanti hasil pertemuan FOMC yang akan berakhir besok (31/7). Pasar masih mengkhawatirkan pengurangan stimulus The Fed akan dimulai September mendatang menyusul perbaikan perekonomian AS. Pekan ini selain The Fed Meeting, ECB dan Bank of England (BoE) juga akan menentukan kebijakan moneternya. Diperkirakan tiga bank sentral utama dunia tersebut masih akan tetap mempertahankan kebijakan dana murahnya.
Terkait hal itu, David memperkirakan IHSG akan diuji di level support 4.510-4.550 dan level resisten di 4.630-4.640. "Rilis laba emiten sektoral masih akan menjadi katalis pergerakan indeks," kata David, Selasa (30/7).
Untuk saham yang dapat menjadi pilihan, David merekomendasikan saham PGAS, BMRI, ASRI dan CTRP, masing-masing pada posisi buy on weakness. Untuk saham BSDE, LPKR dan RALS, dia merekomendasikan trading buy. Sedangkan untuk saham BEST dan BBNI pada posisi buy.
Pelemahan IHSG pada transaksi hari ini juga diamini oleh analis Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja. Ia memperkirakan IHSG akan bergerak melemah di kisaran support 4.551 dan resisten di 4.610.
"Perdagangan hari ini akan dipengaruhi oleh data household spending dan preliminary industrial production Jepang yang diperkirakan mengalami kenaikan dari periode sebelumnya dan unemployment rate Jepang. Sementara itu, data US pending home sales yand diprediksi turun 1% pada bulan Juni juga akan mempengaruhi pergerakan indeks sehubungan dengan QE dari The Fed," kata Christandi.
Sementara sentimen dalam negeri, akan dirilis mayoritas laporan keuangan saham yang listing di bursa, terutama sektor perbankan. Untuk saham yang dapat diperhatikan secara teknikal, Christandi merekomendasikan antara lain saham BMRI, BSDE, PWON dan BKSL.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News