kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Analis Best Profit rekomendasikan sell GBP/USD, ini alasannya


Minggu, 06 Oktober 2019 / 21:31 WIB
Analis Best Profit rekomendasikan sell GBP/USD, ini alasannya
ILUSTRASI. Uang Poundsterling Inggris


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

"Tidak ada penjelasan yang lebih spesifik dari ketua bank sentral AS tersebut mengenai suku bunga, sehingga hal tersebut diperkirakan akan membuat kembalinya aset risiko dan dollar AS kembali menguat dan kembali menekan poundsterling," jelas Prasetyo kepada Kontan, Sabtu (5/10).

Di sisi lain, pergerakan poundsterling terombang-ambing oleh respon proposal Brexit Boris Johson, di mana poundsterling sempat melonjak lantaran anggota-anggota parlemen Inggris dari partai konservatif yang sebelumnya menentang Theresa May, mendadak menyatakan dukungan bagi proposal Johnson. Selain itu tokoh-tokoh partai konservatif, partai DUP juga mengisyaratkan kesepakatannya.

Namun demikian, poundsterling secara tiba-tiba merosot setelah sebuah laporan mengindikasikan Presiden Parlemen Eropa David-Maria Sassoli menolak proposal Brexit Britania Raya (Inggris) baru.

Baca Juga: Perkembangan Brexit masih jadi bandul pemberat poundsterling menghadapi yen

PM Inggris Boris Johnson, dalam sebuah konferensi pers bersama PM Swedia, PM Leo Varadkar menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menandatangani kesepakatan apapun yang tak menjamin perbatasan terbuka antara Irlandia dan Inggris. Ia bahkan menyinggung Inggris mungkin butuh referendum kedua.

Dari kesimpangsiuran masalah Brexit tersebut, prospek poundsterling semakin tidak pasti (sideways) dan cenderung bearish setelah tanggapan dingin terhadap proposal dari Brussels, menyebabkan Brexit tanpa kesepakatan pada 31 Oktober semakin nyata.

Dari sisi teknikal, berdasarkan grafik daily pasangan GBP/USD dalam kondisi sideways dengan kecenderungan bearish terbatas, di mana dari indikator Moving Average Exponential (MAE) mengecil dengan arah harga sideways, kemudian pada Vortex Indikator (VI) memberikan sinyal Red over Blue dengan arah kurs belum kuat untuk naik.

Baca Juga: Pasangan EUR/GBP masih dihantui tren bearish

Sedangkan pada indikator True Strength Indicator (TSI) berada di figur +2 yang menunjukkan arah kurs konsolidasi (sideways).

"Secara umum pasangan GBP/USD terlihat masih dalam konsolidasi dengan potensi turun (bearish) terbatas. Rekomendasi trading untuk GBP/USD adalah Sell jika harga menembus 1.2322," ungkapnya,

Untuk perdagangan Senin (7/10) Prasetyo memperkirakan pasangan GBP/USD bakal bergerak di kisaran level resistance 1.2369, 1.2404, dan 1.2486. Sedangkan untuk level support berada di kisaran 1.2287, 1.2240 dan 1.2158.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×