Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) optimistis bisa mencapai target pendapatan Rp 6,1 triliun serta laba bersih sebesar Rp 86 miliar pada tahun ini.
Padahal, pada kuartal III-2019 perusahaan baru mengantongi pendapatan Rp 3,95 triliun dan total laba bersih Rp 7,44 miliar.
Direktur Utama PT Anabatic Technologies Tbk Harry Surjanto Hambali cukup optimistis karena berdasarkan siklus, perusahaan akan mencatatkan pendapatan signifikan di kuartal empat.
Baca Juga: Anabatic Technologies (ATIC) menargetkan Rp 133,86 miliar dari private placement
“Proses pengadaan barang biasanya panjang. Sebagian sudah kelihatan karena prosesnya tinggal di ujung,” jelas Harry saat public expose di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/11).
Lebih lanjut, kinerja perusahaan pada kuartal III-2019 memang cukup tertekan. Terlihat dari laba bersih perusahaan tercatat turun 56,10% secara tahunan (yoy), meskipun pendapatan masih tumbuh 5,9% yoy.
Manajemen mengatakan penurunan laba disebabkan oleh investasi yang dilakukan Anabatic pada bisnis teknologi finansial (financial technologies/fintech) yang saat ini masih berada di tahapan pengembangan produk dan jaringan layanan.
Sekretaris Perusahaan PT Anabatic Technologies Tbk Camelia Suryana mengatakan perusahaan telah mengakuisisi tiga perusahaan fintech dan mengembangkan satu bisnis fintech yang dikenal dengan nama IKI.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, ATIC mengakuisisi bisnis fintech digitalexchange.id.
Kemudian, bisnis fintech milik perusahaan yaitu IKI menyediakan layanan payment point online banking (PPOB), pengiriman uang (remitansi) dan peer to peer landing untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Hingga saat ini IKI tercatat memiliki sekitar 150.000 partner di Indonesia.
Perusahaan saat ini memang tengah fokus menggarap bisnis fintech. ATIC membelanjakan Rp 50 miliar untuk mengakuisisi bisnis fintech. Dana ini masuk dalam anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex).
Perusahaan mengatakan capex telah terserap Rp 150 miliar. Selain untuk bisnis fintech, sebesar Rp 60 miliar untuk pengembangan dan Rp 40 miliar untuk pembelian aset tetap.
“Sumbernya sebagian dana sendiri, pinjaman bank dan convertible bond. Utamanya lebih banyak dari internal dan convertible bond,” jelas Camelia.
Baca Juga: Laba Anabatic Technologies turun 55,10% di kuartal III-2019, berikut penyebabnya
Pengembangan bisnis fintech merupakan salah satu strategi ATIC untuk menjadi world class IT Company. Selain itu, perusahaan juga akan memperdalam penetrasi pasar global, intensifikasi produk ATIC, Reliability and Performances (R&P) teknologi dan produk baru.
Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, perusahaan juga akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement dengan membidik dana Rp 133,86 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikan pada PT Computrade Technologi International dari 84,25% menjadi Rp 99,99%. Nantinya dari akuisisi ini, Computrade Technologi International bisa meningkatkan laba perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News