kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ambles 9,33% sejak awal tahun, saham indeks manufaktur ini masih layak dikoleksi


Minggu, 22 Desember 2019 / 17:13 WIB
Ambles 9,33% sejak awal tahun, saham indeks manufaktur ini masih layak dikoleksi
ILUSTRASI. Ilustrasi IHSG.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja indeks sektor saham manufaktur telah tergerus 9,33% sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd). Kineja indeks ini lebih rendah bila dibandingkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang secara ytd telah menguat 1,45%.

Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menilai, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kinerja indeks sektoral ini terjegal, salah satunya adalah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

Kedua saham ini turun akibat adanya penyesuaian bobot terhadap IHSG. Selain itu, lesunya penjualan kendaraan dalam negeri (khususnya roda empat) juga turut melemahkan kinerja indeks ini.

Analis NH Korindo Meilky Darmawan menilai, indeks sektor manufaktur masih memiliki prospek cerah. Pasalnya, emiten di sektor ini masih ada potensi membukukan pertumbuhan pendapatan pada 2020.

Baca Juga: IHSG rebound 0,55% ke level 6.284,37 di perdagangan Jumat (20/12), ini faktornya

Meilky menilai, salah satu penggerak sektor ini adalah subsektor consumer goods yang akan menopang kinerja indeks manufaktur pada 2020.

Salah satu angin segar yang dapat membangkitkan kinerja indeks ini adalah Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia.

“Kondisi tersebut juga masih bergantung pada sentimen dari angka PMI manufaktur Indonesia. Jika angka PMI manufaktur berhasil tumbuh maka indeks manufaktur bisa bangkit,” terang Meilky.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×