Reporter: Nadya Zahira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dalam waktu dekat ini akan memperluas usahanya dengan mengembangkan layanan Alfagift. Hal ini guna menjangkau seluruh konsumen yang ada di Indonesia.
Untuk diketahui, saat layanan Alfagift dikembangkan sebagai wahana keanggotaan daring (digital membership platform) bagi konsuman yang akan menjadi anggota Alfamart.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen AMRT menjelaskan, Alfagift ke depannya akan disiapkan untuk terus membuat Alfamart tetap relevan dengan preferensi seluruh segmen masyarakat.
Baca Juga: Tumbuh Double Digit, Pendapatan Alfamart (AMRT) Tembus Rp 100 Triliun di Tahun 2023
Terlebih khususnya kalangan usia muda, dengan mengimplementasikan teknologi terkini yang selaras dengan kebutuhan konsumen.
“Langkah tersebut memungkinkan kami untuk menjangkau target pasar secara lebih efektif dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,” tulis manajemen AMRT, di Keterbukaan Informasi BEI, Jumat (5/4).
Namun, rencana tersebut dapat berjalan setelah AMRT menambah kegiatan usaha di portal web dan wahana daring dengan tujuan komersial atau KLBI 63122. Menurut Manajemen, penambahan kegiatan usaha ini akan mendongkrak pendapatan sebesar 4,56%.
“Laba Kotor juga diprediksi akan mengalami peningkatan kurang lebih sekitar 2,95%,” kata Manajemen AMRT.
Adapun analisa dampak keuangan tersebut, menggunakan asumsi proyeksi pada tahun keenam operasional Alfagift.
Dengan rincian, laba bersih perseroan akan meningkat menjadi Rp 3,049 triliun dari yang sebelumnya Rp 2,949 triliun.
Tak hanya itu, aset AMRT juga akan bertambah menjadi Rp 32,244 triliun dari Rp 32,073 triliun. Bahkan, adanya penambahan usaha tersebut juga dapat menaikan rasio keuangan. Tercatat, rasio lancar tetap 0,96 X, ROA menjadi 9,46% dari 9,2%, ROE naik menjadi 19,28% dari 18,77%.
Dengan demikian, AMRT harus mendapat restu pemodal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 16 Mei 2024 mendatang.
Selaras dengan hal ini, Analis Samuel Sekuritas Ashalia Fitri mengamati, pertumbuhan bisnis AMRT tahun lalu disokong oleh seluruh segmen bisnisnya. Emiten pengelola gerai Alfamart ini mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 106,94 triliun yang bertumbuh 10,34% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 96,92 triliun.
Rinciannya pendapatan dari segmen makanan berkontribusi Rp 75,65 triliun atau tumbuh 12,36% YoY. Kemudian segmen bukan makanan berkontribusi sekitar Rp 31,28 triliun yang bertumbuh 5,73% YoY di tahun 2023.
Dari sisi bottom line, AMRT membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,4 triliun pada 2023. Capaian tersebut tumbuh sekitar 19,21% YoY dari Rp 2,85 triliun di tahun 2022.
Ashalia masih melihat tren pertumbuhan ini bakal berlanjut di tahun 2024. Dalam jangka pendek, momentum bulan puasa dan lebaran akan menjadi pendorong kinerja AMRT.
“Untuk jangka pendek di kuartal I-2024, kami proyeksikan kinerja AMRT akan baik karena adanya momentum Ramadan dan Lebaran, sehingga mendorong daya beli masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News