kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alasan Danareksa rekomendasi hold saham MYOR


Rabu, 06 Desember 2017 / 22:33 WIB
Alasan Danareksa rekomendasi hold saham MYOR


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dinilai masih cukup positif. Natalia Sutanto, Analis PT Danareksa Sekuritas melihat sejauh ini emiten sektor konsumer tersebut masih ditopang oleh kondisi fundamental yang cukup solid.

Dengan peningkatan penjualan ekspor dan inovasi yang dilakukan Mayora, Natalia merekomendasikan untuk menahan kepemilikan saham MYOR pada harga Rp 1.960 per saham.

"Tahun 2018 nanti akan ada kebijakan yang dinilai populis untuk memperbaiki daya beli masyarakat," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).

Perbaikan daya beli masyarakat, penyelenggaraan pemilu hingga tambahan operasi pabrik baru di Tangerang dinyakini akan menjadi sentimen positif yang mengangkat kinerja perseroan. Ia melihat tahun depan MYOR bisa membukukan pendapatan hingga Rp 22 triliun.

Risiko perusahaan hanya dari persoalan kenaikan harga bahan baku dan realisasi perbaikan daya beli. Sejauh ini naik turunnya harga bahan baku di awal tahun kemarin telah membebani margin kotor perusahaan. Pada sembilan bulan pertama 2017 margin kotor tercatat turun dari 26,2% menjadi 22,6%.

Sayangnya meski cukup optimis di tahun depan, tetapi Natalia justru memangkas target kinerja yang ditetapkannya awal tahun lalu. Meski melihat kenaikan penjualan ekspor perusahaan masih mampu menjadi penopang kenaikan pendapatan tahun ini, tetapi target pendapatan MYOR di akhir 2017 dirubah dari Rp 20,37 triliun menjadi Rp 20,11 triliun.

Selain pendapatan, target perolehan laba bersih dan net profit perusahaan juga turut dikoreksi. Alasannya dengan kecenderungan perusahaan konsumer yang semakin gencar melakukan promosi mendekati akhir tahun akan membuat margin operasi mengalami peningkatan. Mau tidak mau hal itu akan mendorong koreksi pada perolehan laba kotor dan laba bersih.

“Kita khawatir mereka tidak bisa menjaga margin. Di akhir kuartal III kemarin margin kotornya saja sudah turun dari 26,2% menjadi 22,6%," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×