Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 3,74 triliun pada paruh pertama tahun 2020. Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Gifari mengatakan, sebesar Rp 2,5 triliun dari total serapan capex tersebut digunakan untuk akuisisi menara.
Sebagaimana diketahui, melalui anak usahanya, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), TOWR membeli 1.399 unit menara dari 1.723 menara yang dijual PT XL Axiata Tbk (EXCL). Pengambilalihan seluruh menara ini telah selesai pada 30 Juni 2020.
Kemudian, sisa serapan capex tersebut dimanfaatkan untuk membangun menara baru dan jaringan serat optik (fiber optic). "Selama semester pertama tahun 2020, TOWR menambah 4.776 tower leases (penyewaan menara) dan sambungan fiber 6.600 kilometer," tutur Adam saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (7/8).
Baca Juga: IHSG melemah ke 5.143 pada Jumat (7/8), turun 0,11% dalam sepekan
Menurut Adam, hal ini mendorong pertumbuhan pendapatan Sarana Menara Nusantara pada kuartal II-2020 sebesar 20,6% secara year on year (yoy). Bahkan, kenaikan EBITDA dan laba bersih TOWR pada kuartal kedua tahun ini masing-masing sebesar 25,1% dan 51% yoy.
Adam menjelaskan, sekitar 2.600 tambahan penyewaan menara itu berasal dari akuisisi menara XL Axiata. Sementara sisanya, yakni 2.166 penyewaan menara didapatkan dari pengembangan usaha TOWR secara organik. Hingga akhir tahun, manajemen TOWR menargetkan bisa menggaet penyewaan baru secara organik sebanyak 2.000-3.000 titik sewa.
Menurut Adam, capex TOWR untuk tahun 2020 masih tersisa sekitar Rp 2 triliun. Penggunaan sisa capex tersebut akan tergantung pada permintaan operator telekomunikasi, yakni antara membangun menara baru atau kolokasi.
Baca Juga: Laba bersih Sarana Menara lampaui prediksi, Kresna Sekuritas naikkan target harga
"Bisa jadi tahun ini penambahan leases itu datang dari lebih banyak kolokasi daripada penambahan tower baru sehingga pengeluaran capex lebih sedikit," ucap Adam. Sebagai informasi, pada awal tahun, manajemen TOWR mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 5,7 triliun, termasuk untuk mengakuisisi menara dari XL Axiata.
Untuk tahun 2020, manajemen TOWR memasang target pertumbuhan pendapatan 14%-15% dibandingkan tahun 2019. Dengan begitu, nilai pendapatan TOWR hingga akhir tahun diperkirakan dapat mencapai Rp 7,3 triliun-7,4 triliun.
Asal tahu saja, TOWR mengantongi pendapatan sebesar Rp 3,69 triliun pada semester I-2020 atau meningkat 21,7% dibanding periode sama tahun 2019 yang sebesar Rp 3,03 triliun. Laba bersih TOWR bahkan meningkat hingga 31% yoy, dari Rp 993,52 miliar menjadi Rp 1,3 triliun.
Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih emiten menara kompak naik, berikut rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News