kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akuisisi, KIJA siapkan Rp 860 miliar


Sabtu, 25 Januari 2014 / 06:11 WIB
ILUSTRASI. Menstrual cup, adalah salah satu produk kewanitaan yang menarik dan mulai dilirik oleh beberapa perempuan karena memiliki beberapa keuntungan saat digunakan.


Reporter: Narita Indrastiti, Cindy Silviana Sukma | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menyiapkan dana senilai Rp 860 miliar untuk mengembangkan portofolio bisnis di bidang lahan industri. Tahun ini, KIJA akan mengakuisisi lahan baru lagi di Cikarang dan Kendal, Jawa Tengah.

Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, tahun ini pertumbuhan kinerja KIJA akan lebih konservatif. Di tahun lalu, marketing sales KIJA berhasil terpenuhi yakni sebesar Rp 2 triliun. "Untuk target marketing sales tahun ini, sepertinya masih sama seperti tahun lalu," jelas dia.

Meski demikian, perseroan ini masih akan melakukan akuisisi lahan untuk menambah jumlah cadangan lahan alias landbank dan menggenjot pendapatan dari penjualan lahan industri.

Ia mengatakan, KIJA menyediakan Rp 250 miliar untuk pengembangan lahan di Cikarang. "Tahun ini, belum ada ekspansi khusus selain pengembangan lahan. Fokus kami masih di Cikarang dan Jawa Tengah. Seluruh pendanaan dari kas internal," jelasnya kepada KONTAN, Jumat (24/1).

Sayangnya, Muljadi enggan mengatakan luas lahan yang akan diakuisisi itu. KIJA juga akan mendorong proyeknya di Jawa Tengah, melalui anak usahanya, PT Kawasan Industri Kendal. Untuk proyek di daerah itu, KIJA menyiapkan dana Rp 500 miliar. "Ini dikembangkan menjadi kawasan industri seperti di Cikarang," kata dia.

Selain itu, KIJA juga menggenjot bisnis infrastruktur seperti proyek Bekasi Power Plant dengan mencadangkan dana pengembangan Rp 110 miliar. Bisnis pembangkit listrik menjadi andalan KIJA untuk meraup pendapatan berulang alias recurring income. Pendapatan dari pembangkit listrik ditargetkan US$ 100 juta per tahun.

Tahun lalu, KIJA menganggarkan belanja modal Rp 500 miliar. Belanja modal ini sudah terserap seluruhnya untuk akuisisi lahan dan proyek pembangkit listrik.

Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas menilai, dua lokasi yang akan menjadi sasaran akuisisi KIJA cukup strategis. Meski pada tahun ini bisnis kawasan industri akan menurun, ia memproyeksikan, pada 2015 bisa kembali bangkit. "Investor asing akan mulai berdatangan lagi, setelah sosok presiden baru muncul. Ini saat yang tepat bagi pengembang properti sektor industri untuk meluaskan lahannya," ujar dia.

Waktu tepat akuisisi

Apalagi, untuk mengolah lahan baru (raw land) diperlukan waktu sekitar 8 bulan-12 bulan untuk mengolah menjadi kawasan industri. Justru, menurut Steven, ini waktu yang tepat untuk giat akuisisi lahan. Jika KIJA tak bergerak sekarang, maka perseroan ini bisa kalah saing dengan kompetitor.

Salman Fajari Alamsyah, analis Bahana Securities menambahkan, ada faktor eksternal seperti kenaikan suku bunga yang bisa menekan permintaan lahan industri. Dus, dia memperkirakan, marketing sales KIJA hanya akan mencapai Rp 1,5 triliun di 2014, lebih kecil dari proyeksi manajemen KIJA.

Tahun ini, emiten properti untuk sektor industri diprediksi melemah akibat perlambatan ekonomi dan terkait kondisi politik jelang pemilu. " Investor asing cenderung untuk wait and see, sehingga terjadi sedikit perlambatan investasi dari luar," tambah Salman.

Namun, Salman memprediksikan, kinerja KIJA akan tetap tumbuh di tahun ini. Ini karena perusahaan tertopang dari bisnis infrastruktur yang cukup kuat dan terintegrasi, seperti pembangkit listrik Bekasi Power Plant dan Cikarang Dry Port.

Maka itu, Steven merekomendasikan buy saham KIJA dengan target harga Rp 260. Salman juga menyarankan buy dengan target harga Rp 235. Harga KIJA turun 1,4% ke Rp 212 per saham, kemarin.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×