kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

AKKU cetak rugi bersih, tapi saham naik pesat


Jumat, 05 April 2013 / 06:24 WIB
AKKU cetak rugi bersih, tapi saham naik pesat
ILUSTRASI. Logo BI. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU), Kamis (4/4). BEI beralasan, kenaikan harga saham AKKU tidak wajar. Karena itu, BEI mencoba meredam kenaikan harga.

BEI mencatat harga saham AKKU melonjak 133,33% ke Rp 182 dalam 10 hari perdagangan bursa. Yaitu dari periode harga penutupan 19 Maret sampai 3 April 2013. "Para pihak yang berkepentingan diharapkan memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan ini," tulis Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam pengumuman tertulis, Kamis (4/4). 

Irvan menyatakan, suspensi perdagangan saham AKKU di pasar reguler dan pasar tunai ini untuk memberikan waktu bagi pelaku pasar mempertimbangkan keputusan. Sebab, berdasarkan laporan laporan keuangan akhir tahun 2012, AKKU masih mencatatkan rugi bersih. 

Tapi, rugi bersih AKKU menurun 77% dari Rp 8,89 miliar menjadi Rp 2,03 miliar di 2012. Turunnya rugi bersih ini karena AKKU tak lagi menderita rugi penjualan aset tetap. Pada 2011 AKKU rugi penjualan aset senilai Rp 2,5 miliar.

Beban pajak penghasilan atas penjualan tanah dan atau bangunan bersifat final juga sudah tak tercatat, yang di 2011 masih Rp 488 juta.

Meski demikian, penjualan emiten plastik dan kemasan ini masih menurun 38% dari Rp 2,6 miliar menjadi Rp 1,6 miliar di 2012. Ini karena, penjualan produk gelas plastik turun 30% menjadi Rp 1,6 miliar di 2012. Penjualan produk botol galon juga anjlok dari Rp 264 juta menjadi Rp 573.000. Sementara beban pokok penjualan turun 29,5% menjadi Rp 3,1 miliar di 2012.

Total aset AKKU juga turun dari Rp 11,8 miliar menjadi Rp 10,6 miliar. Sementara total kewajiban justru naik 15% jadi Rp 6,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×