Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Akhirnya, tidak hanya pasar saham yang memiliki indeks acuan, kini pasar obligasi resmi memiliki indeks obligasi bernama Indonesia Bond Indexes (INDOBeX). Indeks oligasi ini resmi diluncurkan hari ini, Jumat (21/11).
Layaknya IHSG, INDOBeX merupakan indikator dalam mengukur kinerja pasar obligasi. Selama ini, sifat perdagangan obligasi adalah over the counter (OTC) yang mencerminkan tingkat likuiditas pasar dan transparansi harga masih rendah.
Sehingga, sulit untuk mengukur kinerja dan tren pergerakan pasar obligasi. Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, indeks obligasi ini beperan pentingĀ sebagai referensi, memberikan informasi secara umum pergerakan pasar surat utang, dan meningkatkan kredibilitas pasar surat utang di dalam negeri.
"Diharapkan pasar surat utang semakin dalam, aktif dan menarik sehingga bisa menjadi sumber pendanaan baik bagi pemerintah maupun perusahaan," ujarnya, Jumat (21/11).
Berdasarkan Asian Bonds Online-Asian Development Bank (ADB), nilai surat utang Indonesia ekuivalen dollar AS masih rendah. Nilainya sekitar US$ 123 miliar. Angka ini masih berada di bawah Singapura dan Malaysia yang masing-masing sebesar US$ 328 miliar dan US$ 247 miliar. Bahkan, Korea Selatan sudah mencapai US$ 1.759 miliar.
Oleh karena itu, dengan adanya INDOBeX ini, Bambang berharap pasar obligasi akan semakin ramai. Pihaknya, yaitu Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), intensif membahas insiatif untuk membahas perkembangan pasar obligasi, termasuk repo dan infrasturktur pasar obligasi.
Ignatius Girendroheru, Direktur Utama Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) menambahkan, INDOBeX ini optimistis ini akan meningkatkan peran penting instrumen obliagsi sebagai aset dalam portofolio investasi. Selain itu juga memenuhi kebutuhan para pelaku pasar dan investor akan acuan kinerja pasar obligasi yang mencerminkan kondisi pasar sesungguhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News