Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
Di sisi leverage kontribusi utang bank dari GOLL cukup signifikan dan profil perekebunan yang masih muda membuat kontribusi dari sisi revenue dan profitabilitas GOLL ke AISA masih minim. Tentu transaksi ini membuat rasio keuangan di sisi leverage menjadi lebih bagi sehingga keuntungan unit lain bisa lebih berguna dan dimanfaatkan dalam bisnis utama AISA.
"Perseroan akan lebih berfokus pada portofolio bisnis food dan food related sesuai dengan kegiatan bisnis utama perseroan," ujarnya dalam keterbukaan, Jumat (13/5).
Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama mengatakan bahwa industri CPO yang belum pulih tentu akan membayangi kinerja GOLL sebagai produsen. Artinya dalam jangka pendek performa GOLL akan menjadi beban bagi AISA, namun secara jangka panjang GOLL memiliki potensi yang sangat bagus dengan land bank yang luas dan usia tanam yang relatif muda.
Menurutnya saat ini GOLL memang memiliki banyak utang dan belum bisa memberikan kontribusi positif kepada AISA. Hal ini yang menekan kinerja perusahaan konsumer tersebut, dengan melepas GOLL, utang AISA tentu akan berkurang. Namun langkah AISA melakukan transaksi afiliasi ini berarti perseroan konsumer itu masih berharap kinerja jangka panjang dari GOLL.
"Secara strategi bisnis saya melihat ada upaya untuk memisahkan entitas GOLL dari AISA. Namun, tidak secara penuh melepas kepemilikan karena adanya potensi jangka panjang," ujarnya.