kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agro Bahari Nusantara (UDNG) Siapkan Ekspansi Kolam dari Dana IPO


Jumat, 03 November 2023 / 19:01 WIB
Agro Bahari Nusantara (UDNG) Siapkan Ekspansi Kolam dari Dana IPO
ILUSTRASI. Tambak udang PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG). Agro Bahari Nusantara (UNDG) menyiapkan rencana ekspansi dengan dana IPO.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Udang vaname dengan nama latin Litopenaeus vannamei memiliki nilai ekonomi tinggi. Tak heran, udang kaki putih ini merupakan komoditas perairan yang menjadi primadona untuk ekspor. 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatatkan udang vaname di Indonesia merupakan andalan sektor perikanan budidaya dan menjadi prioritas untuk meningkatkan perekonomian nasional. 

Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Jose Loupiga Keliat dan Vincent Lukito. Keduanya, memutuskan untuk berkecimpung di bisnis budidaya udang vaname melalui  PT Agro Bahari Nusantara Tbk. 

Emiten dengan ticker saham UDNG bergelut di industri pembesaran crustacea air payau khususnya tambak untuk budidaya udang vaname yang berlokasi di Bangka Selatan, Bangka Belitung. 

Baca Juga: Pakai Dana IPO, Agro Bahari Akan Perluas Ekspansi Bisnis lewat Anak Usahanya

Direktur Utama Agro Bahari Nusantara Vincent Lukito bercerita perjalanan UDNG dimulai pada 2019. Pada tahap awal, UDNG hanya memiliki enam kolam budidaya intensif. 

Vincent menjelaskan daerah Bangka Belitung dipilih karena kondisi perairan yang masih bagus dan masih belum terlalu padat sehingga cocok untuk budidaya. 

"Kami mulai di Bangka Belitung karena belum terlalu padat sehingga mempengaruhi kondisi kualitas perairan," kata dia saat ditemui Kontan.co.id belum lama ini. 

Nah, untuk pertama kalinya Agro Bahari Nusantara melakukan tebar benur udang vaname pada Januari 2020. Seiring dengan ini, UDNG mulai menuai kinerja positif. 

Baca Juga: 4 saham Antre IPO di BEI, UDNG RGAS MSTI IKPM Jangan Salah Beli! Cek Saran Analis

Tidak menunggu lama, UDNG mulai melakukan ekspansi dengan menambah kolam produksi. Tepatnya pada 2021, UDNG kembali membangun empat kolam budidaya intensif. 

Pada 2022 UDNG kembali menambah empat kolam budidaya super intensif. Vincent bilang seluruh ekspansi yang dilakukan UDNG sepenuhnya menggunakan saldo laba. 

"Dalam empat tahun ini, kami selalu beradaptasi dengan standar dan prosedur operasional sambil mengadopsi teknologi," tutur pria berusia 26 tahun ini. 

Baca Juga: Agro Bahari Nusantara (UDNG) Mulai Masa Penawaran IPO pada Hari Ini (23/10)

UNDG telah memiliki rencana untuk ekspansi. Modal ekspansi kali ini berasal dari pasar modal lewat gelaran penawaran umum saham perdana alias intial public offering (IPO). 

Asal tahu saja, Agro Bahari Nusantara melakukan masa penawaran umum pada 23–27 Oktober 2023. UDNG resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Oktober 2023. 

Dalam aksi korporasi itu, UDNG menawarkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham. Nilai tersebut setara dengan 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

UDNG menetapkan harga IPO senilai Rp 100 per saham. Ini merupakan batas atas dari harga book building di kisaran Rp 90–Rp 100. 

Baca Juga: Menakar Potensi Cuan Saham IPO di Sepanjang Oktober 2023

Vincent menuturkan dalam IPO ini, UDNG memperoleh dana senilai Rp 50 miliar. Seluruh dana segar itu akan digunakan untuk ekspansi dan modal kerja. 

Sekitar Rp 40 miliar akan disetor untuk entitas usaha UDNG, yakni PT Marina Bahari Sentosa yang nantinya akan digunakan untuk membangun kolam produksi.

"Nantinya oleh anak usaha kami akan digunakan untuk pembangunan sekitar 30 hingga 40 kolam produksi," ujar Vincent. 

Baca Juga: Masih Ada 27 Perusahaan yang Antre IPO

Untuk saat ini, UDNG memiliki 14 kolam produksi intensif dan super-intensif. Dengan tambak tersebut kapasitas produksi UDNG mencapai 200 ton per tahun.  

UNDG menargetkan kolam produk anyar itu akan mulai dibangun pada Januari 2024 karena masih ada beberapa proses yang harus dilakukan, seperti pembebasan lahan dan lainnya. 

Vincent menjelaskan pembangunan kolam produksi itu diproyeksikan membutuhkan waktu selama satu tahun. Kolam-kolam itu ditargetkan selesai di sekitar Januari 2025. 

"Setelah pembangunan kolam produksi di anak usaha, target produksi kami bisa meningkat menjadi 850 ton per tahun," tuturnya. 

Baca Juga: Cermati Penggunaan Dana IPO Agro Bahari Nusantara (UDNG)

Optimistis Industri Bertumbuh

Di samping itu, Vincent juga masih optimistis pasar ikan vaname masih akan terus bertumbuh, seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor. 

"Usaha udang vaname masih bagus prospeknya. Kami punya fokus untuk membantu peningkatan ekspor di Indonesia" kata dia.  

Seluruh hasil panen UDNG seluruhnya akan serahkan kepada distributor. Nantinya para distributor akan mengekspor ke Eropa, China dan Jepang.

Adapun pasar udang dunia telah mencapai US$ 18,30 miliar pada 2022. Diharapkan pada 2026, pasar udang dunia akan bertumbuh hingga US$ 23,4 miliar. 

Baca Juga: Gelar IPO, Agro Bahari Nusantara (UDNG) Bidik Dana Segar Rp 50 Miliar

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menunjukkan produksi udang sepanjang 2022 mencapai 1,09 juta ton atau meningkat 15% secara tahunan dari 953.117 ton. 

Hingga saat ini, produksi udang vaname saat ini paling dominan. Bahkan, KKP menargetkan produksi komoditas udang akan mencapai 2 juta ton pada 2024. 

Meski punya potensi yang besar, tapi UDNG masih enggan untuk memberikan target kinerja untuk tahun depan atau bahkan di 2023. 

Vincent bilang usaha UDNG sangat berkaitan erat dengan makhluk hidup sehingga memiliki tantangan yang berbeda dengan industri lainnya. 

"Kami berkaitan dengan makhluk hidup jadi ada tantangannya sendiri. Namun kami optimistis UDNG bisa memberikan kinerja yang lebih baik," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×