kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.463.000   20.000   1,39%
  • USD/IDR 15.105   85,00   0,56%
  • IDX 7.741   -37,59   -0,48%
  • KOMPAS100 1.208   -2,99   -0,25%
  • LQ45 977   -8,26   -0,84%
  • ISSI 231   1,70   0,74%
  • IDX30 500   -4,90   -0,97%
  • IDXHIDIV20 603   -7,05   -1,16%
  • IDX80 137   -0,69   -0,50%
  • IDXV30 142   -1,35   -0,94%
  • IDXQ30 167   -1,85   -1,09%

ADHI dan PTPP Update Raihan Nilai Kontrak Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya


Rabu, 28 Agustus 2024 / 21:11 WIB
ADHI dan PTPP Update Raihan Nilai Kontrak Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Adhi Karya (ADHI) dan PT PP (PTPP) melaporkan peningkatan raihan nilai kontrak baru hingga Juli 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan peningkatan raihan nilai kontrak baru hingga Juli 2024.

ADHI mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 12 triliun hingga bulan Juli 2024. Perolehan ini meningkat dibandingkan raihan nilai kontrak baru per Juni 2024 yang sebesar Rp 9,4 triliun.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson mengatakan, mayoritas nilai kontrak itu berasal dari segmen engineering & construction dengan porsi 90%. Lalu, segmen property dan hospitality 4%, segmen manufaktur 4%, dan segmen investment 2%.

Dari raihan tersebut, proyek dengan nilai terbesar adalah proyek Sarana dan Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI yang sebesar Rp 3,2 triliun. Diikuti proyek Istana Wakil Presiden Rp 1,3 triliun, proyek EPCC Jetty & Propylene Storage Tank Rp 700 miliar, proyek Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 Rp 500 miliar, dan proyek Gedung Otorita IKN Rp 300 miliar.

“Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami dalam memperkuat posisi di sektor konstruksi nasional, meskipun masih ada tantangan ekonomi global,” kata Entus dalam paparan publik, Rabu (28/8).

Baca Juga: Begini Kabar Terbaru dari Adhi Karya (ADHI) soal Rencana Merger BUMN Karya

Jika dilihat dari sumber pendanaan, sebesar 36% berasal dari pemerintah. Lalu, sebesar 27% berasal dari pinjaman, 19% dari swasta dan lainnya, serta 18% dari BUMN dan BUMD.

Sementara, jika dilihat dari tipe pekerjaan, sebesar 50% adalah proyek gedung. lalu, sebesar 29% adalah proyek sumber daya alam (SDA), 13% proyek lainnya, dan 9% proyek jalan.

Per Juli 2024, ADHI memiliki 111 proyek aktif dan 48 proyek strategis nasional (PSN). “Proyek-proyek besar yang ditargetkan selesai tahun ini hingga tahun 2025 akan berkontribusi pada pendapatan,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini Proyek Adhi Karya (ADHI) yang Bakal Selesai di Tahun 2024

Sementara, PTPP berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp17,38 triliun hingga Agustus 2024. Capaian itu naik dari raihan nilai kontrak baru PTPP di semester I 2024 yang sebesar Rp 9,65 triliun. 

Adapun target kontrak baru PTPP untuk tahun ini mencapai Rp 32 triliun dengan proporsi proyek BUMN sebesar 40%, pemerintah 38%, dan swasta 22%. 

Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengaku, pihaknya optimistis bisa mencapai target tersebut pada sisa empat bulan yang ada. 

“Untuk mencapai target itu, pada aspek konstruksi atau operasi PTPP melakukan optimalisasi burn rate dan peningkatan market share khususnya pada infrastruktur dan gedung,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (28/8).

Baca Juga: Menilik Kinerja BUMN Karya dari Raihan Nilai Kontrak di Proyek IKN

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas melihat, dari raihan laba bersih di semester I 2024, kinerja PTPP lebih baik dibandingkan ADHI.

PTPP mencatatkan laba bersih senilai Rp 147 miliar pada semester I 2024, tumbuh 52,46% secara tahunan alias year on year. Sementara, ADHI mencetak laba sebesar Rp 13,8 miliar, naik 11% YoY.

Sentimen positif atas kinerja tersebut didorong dari pemulihan ekonomi dan peningkatan belanja pemerintah, terutama proyek IKN. 

“Selain mendapatkan kontrak baru, proyek carry over yang diselesaikan di tahun ini membuat kinerja bertumbuh,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (28/8).

Prospek kinerja di semester II 2024 potensi membaik baik untuk PTPP dan ADHI. Hal ini seiring tambahan kontrak baru yang dibukukan oleh kedua emiten. 

“Namun, PTPP kinerjanya bisa lebih unggul di semester II, didorong oleh kemampuan PTPP melakukan efisiensi biaya yang lebih baik jika dilihat dari kinerja semester I,” ungkapnya.

Dari harga sahamnya, valuasi saham PTPP lebih murah dibandingkan ADHI, baik secara price to book value (PBV) maupun price to earning ratio (PER).

Baca Juga: Emiten BUMN Karya Meraup Kontrak Jumbo di Proyek IKN

Melansir RTI, PBV PTPP tercatat 0,23x dan PER 9,15x. Sementara, PBV ADHI tercatat 0,29x dan PER 90,34x.

Sukarno merekomendasikan trading buy untuk PTPP dan ADHI. Target harga untuk PTPP adalah Rp 500 per saham dengan patokan support Rp 408-Rp 412 per saham. Sementara, target harga untuk ADHI Rp 330 per saham dengan patokan support Rp 280 per saham-Rp 286 per saham.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, pergerakan saham PTPP ada di level support Rp 422 per saham dan resistance Rp 460 per saham. Herditya merekomendasikan buy on weakness untuk PTPP.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, level support saham ADHI berada di Rp 256 per saham dan resistance Rp 322 per saham. William merekomendasikan buy on weakness untuk ADHI dengan target harga akhir tahun Rp 370 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×