kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.393   -139,00   -0,84%
  • IDX 7.512   -26,16   -0,35%
  • KOMPAS100 1.056   -3,02   -0,29%
  • LQ45 792   -5,01   -0,63%
  • ISSI 255   -0,94   -0,37%
  • IDX30 413   0,63   0,15%
  • IDXHIDIV20 468   0,46   0,10%
  • IDX80 119   -0,47   -0,39%
  • IDXV30 122   0,26   0,21%
  • IDXQ30 131   0,30   0,23%

Harga Tembaga London Naik Tipis ke US$ 9.663 Senin (4/8), Seiring Pelemahan Dolar AS


Senin, 04 Agustus 2025 / 10:00 WIB
Harga Tembaga London Naik Tipis ke US$ 9.663 Senin (4/8), Seiring Pelemahan Dolar AS
ILUSTRASI. Harga tembaga di London naik tipis pada perdagangan Senin (4/8/2025), didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan memicu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada September. REUTERS/Aly Song/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga tembaga di London naik tipis pada perdagangan Senin (4/8/2025), didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan memicu ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada September.

Melansir Reuters, harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) tercatat naik 0,3% menjadi US$ 9.663 per ton pada pukul 09.21 WIB.

Baca Juga: Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham ANTM, INCO & SRTG, Senin (4/8)

Sementara itu, kontrak tembaga paling aktif di Shanghai Futures Exchange (SHFE) stabil di 78.230 yuan (sekitar US$ 10.887,96) per ton.

Indeks dolar AS turun 0,4% terhadap sekeranjang mata uang utama setelah laporan tenaga kerja yang mengecewakan serta pemecatan pejabat tinggi ketenagakerjaan oleh Presiden AS Donald Trump mengejutkan investor dan meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Pelemahan dolar membuat aset yang dihargakan dalam mata uang tersebut menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lain.

Di sisi pasokan, perusahaan tambang asal Chile, Codelco, mengurangi aktivitas penambangan di tambang andalannya, El Teniente, setelah terjadi kecelakaan fatal.

Namun, pabrik konsentrator dan smelter masih tetap beroperasi, kata pemimpin serikat pekerja Amador Pantoja kepada Reuters pada Jumat.

Sementara itu, analis memperkirakan produksi tembaga rafinasi di China akan mencapai rekor tertinggi pada 2025.

Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Agustus Senin (4/8), Bursa Asia Tertekan Sentimen AS

Industri peleburan logam di negara tersebut terus tumbuh meski terjadi kekurangan bijih tembaga global yang memaksa beberapa kompetitor luar negeri tutup operasi.

Di sisi lain, langkah mengejutkan Presiden Donald Trump untuk mengecualikan logam rafinasi dari tarif impor 50% telah menekan harga tembaga di bursa Comex AS hingga turun 23% pekan lalu.

"Pasar kini khawatir bahwa stok tembaga besar di gudang COMEX akan diekspor kembali ke pasar internasional, yang dapat memberi tekanan turun pada harga tembaga acuan global," tulis analis ANZ dalam risetnya.

Untuk logam dasar lainnya di London, harga aluminium stabil di US$ 2.566 per ton, nikel naik 0,2% ke US$ 15.020, timbal naik 0,2% ke US$ 1.974,50, timah turun 0,5% ke US$ 33.210, dan seng stagnan di US$ 2.726,50.

Baca Juga: Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.413 Per Dolar AS pada Hari Ini 4 Agustus 2025

Di Shanghai, aluminium turun 0,1% ke 20.450 yuan, nikel naik 0,1% ke 120.140 yuan, timbal naik 0,8% ke 16.795 yuan, timah naik 0,5% ke 265.500 yuan, dan seng turun 0,8% ke 22.175 yuan.

Selanjutnya: Suku Bunga Deposito BCA Hari Ini, Senin (4/8)

Menarik Dibaca: Rekening Pasif Terblokir, BRI Edukasi Nasabah Terkait Rekening Dormant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×