kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.400   -132,00   -0,80%
  • IDX 7.502   -35,88   -0,48%
  • KOMPAS100 1.056   -3,44   -0,32%
  • LQ45 792   -4,77   -0,60%
  • ISSI 255   -0,88   -0,34%
  • IDX30 412   -0,56   -0,13%
  • IDXHIDIV20 468   0,61   0,13%
  • IDX80 119   -0,55   -0,46%
  • IDXV30 122   -0,43   -0,35%
  • IDXQ30 131   0,18   0,14%

Bursa Asia Variatif Senin (4/8) Pagi, Cermati Tarif Baru AS dan Keputusan OPEC+


Senin, 04 Agustus 2025 / 07:33 WIB
Bursa Asia Variatif Senin (4/8) Pagi, Cermati Tarif Baru AS dan Keputusan OPEC+
ILUSTRASI. An electronic board shows Shanghai and Shenzhen stock indices as people walk on a pedestrian bridge at the Lujiazui financial district in Shanghai, China April 11, 2025. REUTERS/Go Nakamura


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Pasar saham Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan Senin (4/8), seiring investor mencerna dampak tarif baru Amerika Serikat (AS) dan laporan ketenagakerjaan terbaru yang mendorong Wall Street melemah akhir pekan lalu.

Kekhawatiran atas potensi perlambatan ekonomi dan lonjakan inflasi akibat tarif tambahan dari AS membuat pelaku pasar mulai bertaruh bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan bulan depan.

Di sisi lain, harga minyak global juga menjadi sorotan setelah kelompok produsen OPEC+ menyepakati kenaikan produksi signifikan untuk bulan September.

Baca Juga: Insentif PPN & Suku Bunga Turun, Saham Properti Masih Seksi di Semester II-2025

Kinerja Pasar Asia Senin Pagi

Melansir data CNBC, hingga pukul 08:11 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 2,05% dan indeks Topix turun 1,86%.

Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,13%, dan Kosdaq menguat 0,53%.

Sementara itu, indeks acuan S&P/ASX 200 di Australia melemah 0,21%.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways di Agustus, Ini 5 Saham Pilihan Kiwoom Sekuritas

Investor Pantau Kenaikan Tarif dan Harga Minyak

Tarif impor terbaru dari pemerintah AS menimbulkan kekhawatiran baru mengenai inflasi yang bisa meningkat lebih tinggi dari perkiraan, sekaligus memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi lanjutan.

Selain itu, pelaku pasar juga mengamati dinamika harga minyak global setelah OPEC+ pada Minggu (3/8) sepakat untuk menaikkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai September.

Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian kenaikan output yang dipercepat, di tengah upaya kelompok produsen tersebut untuk merebut kembali pangsa pasar, serta mengantisipasi potensi gangguan pasokan terkait konflik Rusia.

Baca Juga: IHSG Rawan Terkoreksi pada Senin (4/8/2025), Intip Rekomendasi Saham Berikut Ini

Menurut OPEC+, keputusan ini didorong oleh prospek ekonomi global yang tetap sehat dan level stok minyak yang rendah.

“Dengan harga minyak yang cukup kuat di kisaran US$ 70 per barel, OPEC+ merasa percaya diri terhadap fundamental pasar,” kata Amrita Sen, Co-Founder Energy Aspects.

Ia menambahkan bahwa struktur pasar saat ini menunjukkan kondisi pasokan yang ketat.

Selanjutnya: Pendapatan dan Laba Intiland Development (DILD) Menyusut

Menarik Dibaca: Intip Strategi Melunasi Utang Rumah Tangga agar Keuangan Lebih Terkendali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×