kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Addendum EBA jadi pilihan amankan investor saat pandemi


Minggu, 25 Oktober 2020 / 20:15 WIB
Addendum EBA jadi pilihan amankan investor saat pandemi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI)./pho KONTAN/Carolus Agus waluyo/16/10/2020.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah addendum dokumen efek beragun aset (EBA) yang dilakukan beberapa perusahaan akibat pandemi akhir-akhir ini, diharapkan bisa menjadi sentimen positif, khususnya memberikan rasa aman kepada para investor.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, langkah addendum dokumen EBA cukup baik dilakukan demi menjaga hak investor agar tidak merugi. Di sisi lain, kondisi tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 telah berpengaruh banyak terhadap perekonomian dan perusahaan.

"Addendum merupakah langkah untuk menjaga investor. Investor bisa lebih tenang karena cashflow lebih fix. Cuman, kalau ini berlanjut, (kinerja) perusahaan bisa ikut terpengaruh," kata Wawan kepada Kontan, Minggu (25/10).

Kabarnya, Sarana Multi Finance (SMF) berencana melakukan addendum dokumen transaksi terkait sejumlah EBA-SP yang mereka bentuk. Upaya tersebut dilakukan lantaran pandemi Covid-19 membuat rasio kredit macet (NPL) dari kumpulan tagihan sejumlah EBA mengalami peningkatan.

Baca Juga: Walau ada pandemi corona, banyak bank masih bisa naik kelas di tahun ini

Kondisi tersebut tentunya dapat mempengaruhi penerimaan hasil penagihan bunga pada rekening bunga dan penagihan pokok pada rekening pokok. Menangapi kondisi tersebut, SMF dikabarkan bersedia untuk menyetor sejumlah dana tambahan agar pembayaran ke investor lancar, dan itu memerlukan addendum.

Sebelumnya, ada juga EBA milik Garuda Indonesia (GIAA) yang kesulitan bayar dan kesulita menambah modalnya. Perusahaan transportasi plat merah tersebut akhirnya melakukan addendum untuk produk EBAnya.

Secara umum, EBA merupakan produk investasi bebasis surat utang dengan jaminan aset keuangan perusahaan kepada investor. Untuk EBA GIAA, yang jadi jaminan adalah hasil penjualan tiket umrah, dimana jika tanpa kehadiran Covid-19 cashflownya hampir bisa dikatakan aman. Begitu juga pada EBA SMF sendiri, yang menjadi jaminannya yakni tagihan komersialnya pada kredit perumahan.



TERBARU

[X]
×