Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) telah menentukan sejumlah target dan rencana operasional untuk tahun ini. ADRO menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 52 juta ton-54 juta ton. Volume ini diperkirakan akan tetap sama atau sedikit menurun dari realisasi produksi batubara tahun lalu yang mencapai 54,53 juta ton.
Adapun panduan stripping ratio (nisbah kupas) yang ditetapkan tahun ini sebesar 4,8 kali, lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini karena mengikuti sekuens penambangan dan Adaro harus mengupas lapisan penutup dengan volume yang lebih besar.
Konstituen Indeks Kompas100 ini mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2021 pada kisaran US$ 200 juta sampai US$ 300 juta. Adapun target belanja modal ini meliputi pemeliharaan rutin dan capex pertumbuhan. ADRO akan terus berdisiplin dalam penggunaan belanja modal (capex).
Sementara panduan earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) operasional pada tahun 2021 berada pada kisaran US$ 750 juta–US$ 900 juta.
Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) memproduksi 54,53 juta ton batubara tahun lalu, ini rinciannya
“Walaupun pemulihan ekonomi diperkirakan akan berdampak positif terhadap batubara, perusahaan harus tetap berhati-hati untuk mengantisipasi ketidakpastian,” terang Mahardika Putranto, Corporate Secretary & Investor Relations Division Head Adaro Energy dalam panduan kinerja Adaro tahun ini, Rabu (17/2).
Sebagai gambaran, Adaro Energy memproduksi 54,53 juta ton batubara pada tahun 2020, menurun 6% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Namun, realisasi ini sedikit melebihi panduan yang ditetapkan ADRO, yakni sebesar 52 juta ton-54 juta ton.
Adapun volume penjualan batubara ADRO sepanjang tahun 2020 tercatat mencapai 54,14 juta ton, atau turun 9% yoy.
Baca Juga: Harga komoditas ini diprediksi menguat, simak saham rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News