kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada yang Blue Chip, Inilah Saham BUMN Sehat yang Prospek Bagus untuk Investasi 2024


Selasa, 19 Desember 2023 / 07:52 WIB
Ada yang Blue Chip, Inilah Saham BUMN Sehat yang Prospek Bagus untuk Investasi 2024
ILUSTRASI. Ada yang Blue Chip, Inilah Saham BUMN Sehat yang Prospek Bagus untuk Investasi 2024


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

Rekomendasi Saham Blue Chip - JAKARTA. Sejumlah saham badan usaha milik negara (BUMN) memiliki prospek bagus untuk investasi tahun 2024. Beberapa saham BUMN dengan prospek bagus itu pun tergolong saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham BUMN mendapat sentimen tak sedap menjelang akhir tahun 2023. Pasalnya, ada saham BUMN yang mendapat sanksi suspensi dari BEI.

BEI menghentikan sementara perdagangan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Pefindo juga memangkas peringkat surat berharga WIKA menjadi idCCC dengan kategori Credit Watch. 

Hal ini buntut PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang menunda pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A (SMWIKA01ACN1). Surat utang WIKA tersebut jatuh tempo ada 18 Desember 2023. 

Pengamat Pasar Modal dan Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menuturkan, memang kondisi WIKA semakin terpuruk karena menderita kerugian dan beban utang yang menumpuk. 

Debt to equity ratio (DER) WIKA mencapai 787,63%. Ini masih lebih rendah dibanding DER PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang mencapai 1.342,71%. 

"Kemungkinan suspensi WIKA masih akan lama, sama dengan WSKT yang dari awal tahun belum dibuka-buka," kata Teguh saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (18/12).

Dia menilai gagal bayar yang menimpa BUMN Karya ini tidak akan berimbas pada prospek emiten pelat merah lainnya, termasuk bank-bank milik negara sebagai kreditur. 

"Tidak semua BUMN bermasalah, hanya BUMN Karya saja. Kalau perbankan dan tambang masih aman," kata Teguh.

Ini tercermin dari setoran dividen BUMN kepada negara. Per Desember 2023, secara konsolidasi dividen BUMN telah mencapai Rp 81,5 triliun. 

Tingginya dividen ditopang oleh perbankan sebesar Rp 40,8 triliun dan nonbank Rp 40,7 triliun. Raihan ini telah menembus target atau setara dengan 100,9%.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pencapaian itu bisa menjadi sentimen positif bagi BUMN tahun depan. 

"Hal ini menunjukkan kinerja BUMN yang terus melakukan perbaikan dan pemulihan untuk berada di jalan yang benar," kata Nico. 

Bukan berarti para emiten BUMN terlena. Masih banyak tantangan tahun depan karena ada gelaran pemilihan umum (Pemilu). 

"Tahun depan diharapkan target dividen akan menjadi Rp 85 triliun yang diharapkan bisa tercapai dan akan disambut baik oleh investor," tutur Nico. 

Saham BUMN Pilihan

Dari sejumlah sektor di BUMN, sektor perbankan masih menjadi unggulan. Saham pilihan Pilarmas Investindo Sekuritas jatuh pada BBRI, BMRI, BBNI, BRIS, dan BBTN

Nah, lima saham saham BUMN ini termasuk saham blue chip di BEI. Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa efek dengan fundamental bagus dan biasanya memiliki nilai kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.

Nico bilang setiap perbankan memiliki segmen konsumennya masing-masing. Kelima himpunan bank negara (Himbara) itu mampu menjaga pertumbuhan kreditnya dan mengelola NPL.

"BBTN menjadi menarik, karena adanya insentif di sektor properti. Sementara BRIS punya pangsa pasar syariah yang besar," kata dia. 

Baca Juga: MIND ID Raih Penghargaan The Best Mining Downstream Transformation

Dalam hitungannya, BBRI punya target harga di Rp 6.350 per saham, BBNI dengan target di Rp 5.700 per saham, BMRI di harga Rp 6.800 per saham, BRIS dengan target di Rp 2.100 per saham, dan BBTN di Rp 1.600 per saham. 

 

Selain sektor perbankan, Nico menyebut sektor infrastruktur juga bisa menjadi pilihan. Dia menilai JSMR dan TLKM masih menarik untuk dicermati. 

Teguh menyarankan investor untuk lebih cermat dan teliti dalam memilih saham-saham BUMN. Ada dua hal utama yang menjadi perhatian, pertama posisi utang dan struktur permodalan. 

"Kata kuncinya adalah utangnya aman dengan DER rendah. Selain itu memiliki struktur permodalan yang kuat seperti perbankan," kata dia. 

Untuk tahun depan Teguh menilai saham sektor perbankan dan tambang bisa dilirik. Apalagi INCO resmi masuk menjadi bagian MIND ID akan menjadi pilihan yang menarik

INCO juga termasuk saham blue chip di BEI. INCO adalah anggota indeks LQ45 periode Agustus 2023 hingga Februari 2024.

Itulah rekomendasi saham BUMN blue chip untuk investasi tahun 2024. Ingat, keputusan pembelian dan penjualan saham menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×