Reporter: Adi Wikanto, Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah analis rekomendasi beli saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Pergerakan harga saham ini sudah memasuki fase rebound. Selain itu, kinerja emiten blue chip ini memiliki prospek bagus hingga akhir tahun 2023.
Saham TOWR adalah salah satu saham blue chip di indeks LQ 45. Saham blue chip adalah saham lapis satu di bursa.
Saham blue chip adalah jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, mencapai di atas Rp 10 triliun. Selain itu, saham blue chip juga memiliki kinerja yang mumpuni secara konsisten.
Pada semester I-2023, PT Sarana Menara Nusantara Tbk mengalami tekanan akibat beban keuangan. Namun entitas Grup Djarum ini masih punya potensi untuk bertumbuh.
Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Ini (10/8) Rawan Terkoreksi, Cek Saham yang Bagus untuk Dibeli
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian bilang memang bottom line TOWR mengalami tekanan meningkat, tapi dari sisi top line masih mencatatkan pertumbuhan.
Menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023, TOWR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,77 triliun per 31 Juni 2023. Nilai itu tumbuh 8,65% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 5,31 triliun.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih TOWR mencapai Rp 1,55 triliun atau turun 7,8% YoY dari Rp 1,69 triliun pada semester I-2023.
"Itu karena beban keuangan yang meningkat, seiring dengan naiknya suku bunga di pasar. Namun potensi ke depannya masih cukup baik," kata kepada Kontan belum lama ini.
Adapun beban keuangan TOWR hingga Juni 2023 mencapai Rp 1,48 triliun atau naik 23,03% YoY. Beban bunga bank menyumbang Rp 1,15 triliun dan beban obligasi sebesar Rp 206,17 miliar.
"Namun masih perhatian bagi perusahaan yang punya rasio utang tinggi, apalagi Bank Indonesia diproyeksikan masih belum akan menurunkan suku bunga di tahun ini," ujar Fajar.
Equity Research Analyst Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menilai masih ada potensi pertumbuhan segmen non menara di TOWR. Apalagi TOWR sedang mengembangkan bisnis fiber to the home (FTTH) ke luar Jawa.
Per Juni 2023, jaringan optik dari segmen Fiber-to-The Tower (FTTT) entitas Grup Djarum ini mencapai 172.593 kilometer (km). Nilai tersebut meningkat 80,9% secara tahunan atau Year on Year (YoY).
"TOWR unggul di segmen non menara dibandingkan pesaingnya karena memiliki bisnis fiber optik dan konektivitas," jelas Christofer dalam risetnya 27 Juni 2023.
Dia memproyeksikan pendapatan TOWR dari segmen fiber akan tumbuh 30% dan pendapatan konektivitas naik 20% sepanjang 2023. Harapannya, kontribusi bisnis non-menara bisa mencapai 26% di tahun ini.
Research Analyst RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan secara teknikal, TOWR berpeluang rebound untuk uji resistance MA20 sekaligus resistance bearish channel.
Secara jangka pendek, Wafi merekomendasikan beli TOWR dengan support di level Rp 950 dan resistance di Rp 1.000. Sementara Sucor Sekuritas menyematkan rekomendasi beli dengan target Rp 1.600.
Pada perdagangan Rabu 9 Agustus 2023, harga saham TOWR ditutup di level 965, naik 15 poin atau 1,58% dibandingkan sehari sebelumnya.. Ini merupakan kenaikan yang pertama setelah saham TOWR dalam fase melemah.
Dalam 5 hari perdagangan terakhir, harga saham TOWR terakumulasi masih turun 10 poin atau 1,03%. Sedangkan sejak awal tahun, harga saham TOWR sudah melemah cukup dalam. Pada awal tahun 2023, harga saham TOWR berada di level 1.175.
Itulah rekomendasi saham blue chip untuk perdagangan hari ini, Kamis 10 Agustus 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham blue chip di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News