Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati mencatatkan penurunan kinerja di semester pertama 2022, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) masih berpeluang mencetak pertumbuhan tahun ini.
Analis Reliance Sekuritas Lukman Hakim memaparkan, penurunan kinerja akibat menurunnya kasus Covid-19 dan alokasi APBN untuk sektor kesehatan juga mulai berkurang. Sehingga pendapatan HEAL mengalami penurunan yang juga tidak diiringi oleh penurunan biaya yang mengakibatkan bottom line juga mengalami penurunan.
Hanya saja, Lukman mencermati kinerja HEAL semester I 2022 masih tumbuh dibandingkan sebelum pandemi pada semester I 2018 dan semester I 2019. Selain itu, volume masih mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan pre-Covid.
Baca Juga: Prospek Medikaloka Hermina Positif, Begini Rekomendasi Saham HEAL dari Henan Putihrai
Reliance Sekuritas melihat HEAL masih memiliki prospek untuk tumbuh, terlebih Group Astra melakukan investasi di HEAL. Sehingga berpotensi untuk tumbuh seiring dengan perkembangan model bisnis dan sinergi antara ASII dan HEAL seperti layanan digital yang akan ditambahkan melalui sinergi dari Group Astra.
"Terlebih saat ini Astra Group baru memasuki lini bisnis kesehatan. Selain itu HEAL memiliki rumah sakit yang sedang dalam tahap pembangunan Hermina di Tasikmalaya yang diperkirakan akan beroperasi pada kuartal keempat 2022," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/9).
Sejalan dengan prospek itu, harga saham HEAL konsisten berada di zona hijau sepanjang tahun berjalan ini. Lukman menilai selain masuknya ASII, saham HEAL juga didorong dengan masuknya ke dalam index MSCI small cap dan ESG SL Kehati yang menjadi perhatian investor institusi.
Baca Juga: Muncul Kabar Astra International (ASII) Pertimbangkan Lepas Unit Asuransi Jiwanya
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, katalis positif HEAL juga berangkat dari ekspansi yang dilakukan perseroan. Dijelaskan, penggunaan belanja modal atawa capital expenditure (capex) di semester I mencapai Rp 605 miliar.
Rata rata, penggunaan capex ini juga difokuskan untuk membeli alat-alat medis, serta penambahan tempat tidur. Sejauh ini HEAL juga akan menambah 3 rumah sakit baru di setiap tahunnya.
"Tentu hal ini memberikan sisi yang positif bagi HEAL karena konsisten dalam menjaga pertumbuhan dan ekspansi yang dilakukan," kata Nico.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) Tegaskan Belum Jadi Anak Usaha Astra International (ASII)
Nico merekomendasikan hold saham HEAL dengan target harga Rp 1.600 per saham. Sementara Lukman, belum memberikan rating untuk HEAL.
"Jika melihat valuasi HEAL menggunakan PBV saat ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan peers-nya," imbuh Lukman.
Pada akhir perdagangan Selasa (27/9), saham HEAL naik 1% ke level Rp 1.510 per saham. Sebulan terakhir, harga sahamnya telah naik 1,34%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News