kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Prospek Medikaloka Hermina Positif, Begini Rekomendasi Saham HEAL dari Henan Putihrai


Selasa, 27 September 2022 / 17:07 WIB
Prospek Medikaloka Hermina Positif, Begini Rekomendasi Saham HEAL dari Henan Putihrai
ILUSTRASI. Henan Putihrai Sekuritas menilai prospek Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) positif.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Henan Putihrai Sekuritas menilai prospek PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) positif. Hal ini seiring kebutuhan layanan kesehatan yang akan terus meningkat.

"Peningkatan kebutuhan layanan itu seiring dengan peningkatan populasi, terutama di luar Jawa," ujar analis Henan Putihrai Jono Syafei kepada Kontan.co.id, Selasa (27/9).

Jono juga melihat per semester pertama 2022 jumlah pasien HEAL sudah lebih tinggi dari tahun 2021 dan 2020 pada saat pandemi. Artinya bisnis dasar rumah sakit secara umum sudah pulih karena masyarakat sudah berani mengunjungi rumah sakit untuk berobat langsung.

Walau begitu, Henan Putihrai menilai secara pendapatan kemungkinan pertumbuhannya akan terbatas akibat adanya high-base effect atau kinerja yang sudah tinggi di periode sebelumnya. "Tahun lalu rata-rata tarif layanan melonjak karena adanya Covid-19, sementara tahun ini sudah kembali normal," kata Jono.

Baca Juga: Astra International (ASII) Diisukan Berencana Menjual Unit Asuransi Jiwa Miliknya

Per semester pertama 2022 rata-rata tarif layanan per hari rawat inap sebesar Rp 2,3 juta. Angka itu turun drastis dari semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 3,9 juta karena tingginya kontribusi Covid.

Dia memprediksi pendapatan HEAL tahun ini bisa mencapai Rp 4,65 triliun. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi 2021 sebesar Rp 5,82 triliun.

Jono menjelaskan, pihaknya memproyeksikan tarif layanan rawat inap yang sudah normal tanpa pasien Covid-19. "Tetapi masih lebih tinggi dari tahun 2019 karena pastinya tarif juga akan naik menyesuaikan dengan inflasi," kata dia.

Baca Juga: Saham Emiten Kesehatan Masih Sehat untuk Jangka Panjang

Senada, laba bersih diproyeksikan juga akan kembali normal sekitar Rp 351 miliar. Angka itu lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.

Dari kinerja saham, sejak awal tahun HEAL konsisten berada di zona hijau. Sepanjang tahun berjalan ini, harga saham HEAL telah melesat 41,12%.

Jono melihat, pendorong harga saham HEAL kerja sama strategis dengan Astra. Menurut dia, integrasi yang akan dilakukan dengan asuransi Astra maupun sinergi teknologi sehingga mendorong harga sahamnya bertahan di zona hijau.

"Apalagi Astra terus menambah kepemilikannya di Hermina, terakhir sudah 7,4%," ujar dia.

Baca Juga: Prospek Jangka Panjang Menarik, Simak Rekomendasi Saham Sektor Kesehatan

Namun memang, secara valuasi saat ini saham HEAL dibandingkan peers-nya sudah masuk kategori premium. Tetapi Jono menilai wajar saham emiten rumah sakit ini masuk kategori premium mempertimbangkan potensi benefit dari kerja sama strategis dengan Astra, ditambah dengan kemampuan Hermina yang dapat menarik jumlah pasien lebih banyak karena tarifnya yang terjangkau dan melayani BPJS, juga profitabilitas yang lebih tinggi dari peers-nya.

Henan Putihrai menyematkan rekomendasi beli untuk saham HEAL dengan target harga Rp 1.680. Pada akhir perdagangan Selasa (27/9), saham HEAL naik 1% ke level Rp 1.510 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×