Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli
Maybank Sekuritas sendiri mempertahankan rekomendasi buy pada SILO dengan target harga Rp 3.500 per saham. Alasannya bukan hanya karena sudah diakuisisi Sight Investment, namun emiten rumah sakit ini memiliki profil pertumbuhan kinerja yang bagus dan rumah sakit swasta terbesar dengan 41 rumah sakit di 23 provinsi Indonesia.
Tengok saja pendapatan SILO pada periode Januari-Juni 2024 bertumbuh 13,90% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 6,01 triliun dibandingkan Rp 5,28 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian laba bruto tercatat sebesar Rp 2,36 triliun atau lebih tinggi 17,40% yoy dari laba bruto pada posisi yang sama tahun lalu senilai RP 2,01 triliun.
Baca Juga: Kuartal III-2024, Siloam International Hospitals (SILO) Telah Serap 60% Capex
Pada akhir 2024, Maybank Sekuritas memproyeksi CAGR pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar 10%. Penopangnya perluasan kapasitas, penyesuaian ASP, dan permintaan yang kuat dari segmen menengah ke atas.
Namun perlu diperhatikan katalis penekan emiten rumah sakit ini, seperti perlambatan ekonomi dan berkurangnya daya beli konsumen, menyebabkan preferensi perdagangan menurun.
Di sisi lain kenaikan signifikan dalam biaya input, yang tidak dapat dibebankan kepada pelanggan, serta perubahan regulasi yang tidak menguntungkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News