Reporter: Kenia Intan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat (3/1) menguat 0,63% atau 39,885 poin ke level 6.323,466. Penguatan terjadi setelah selama sepekan IHSG memerah.
Pada awal pekan lalu, Senin (30/12/2019), IHSG terkoreksi 0,47% atau 29,775 poin. Perdagangan selanjutnya yang terjadi pada Kamis (2/1) juga mencatatkan penurunan sebesar 0,25% atau 15,958 poin.
Baca Juga: Transaksi bursa sepi, ini penyebabnya menurut pelaku pasar
Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menjelaskan IHSG yang cenderung terkoreksi selama sepekan ini disebabkan oleh waktu transaksi yang kurang efektif karena dalam waktu liburan, sehingga perdagangan hanya terjadi di hari Senin, Kamis, dan Jumat.
" Karena memang pelaku pasarnya masih sepi," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1).
Padahal menurut Wisnu dari sisi sentimennya, sentimen pasar cukup baik pekan ini. Dari global, bank sentral China melonggarkan dana cadangan mereka sebesar 800 miliar Yuan untuk menstimulus perekonomian mereka.
Baca Juga: IHSG menguat ke 6.323 pada Jumat (3/1), turun tipis dalam sepekan
Sementara itu dari domestik, data inflasi yang dirilis Bank Indonesia (BI) 2,72% year on year (yoy) dinilai masih baik walaupun memang belum memenuhi target di area 3,5%.
Sementara pekan depan, Wisnu memproyeksi IHSG akan cenderung menguat di level 6.350 hingga 6.400. Sebab, pelaku pasar mulai kembali beraktivitas setelah libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, rilisnya data mengenai cadangan devisa bisa menjadi katalis positif jika lebih tinggi dibanding bulan November.
"IHSG masih berpeluang menguat juga, ingat ada January rally," katanya lagi.
Baca Juga: Kinerja manufaktur ASEAN masih kontraksi hingga akhir 2019
Tidak jauh berbeda, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan bahwa lesunya IHSG di pekan ini bukan dipengaruhi oleh faktor makro, akan tetapi cenderung dipengaruhi oleh masing-masing pelaku pasar. Salah satunya, momentum libur Natal dan Tahun Baru.
Sementara sepekan ke depan Alfred memprediksi IHSG akan akan menguat di rentang 6.260 hingga 6.400. Sentimen positif dari domestik berupa data inflasi yang baru saja dirilis kemarin dan nilai rupiah yang berada di bawah Rp 13.900.
Sementara itu dari global, pasar masih menanti penandatangan kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Jokowi ingatkan soal bursa bersih, ini strategi agar terhindar dari saham gorengan
" Berkaca dari kemungkinan sentimen positif dan harga komoditi pekan ini yang cukup bagus, pekan depan posisi IHSG akan bergerak naik," kata Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News