Reporter: Kenia Intan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sementara pekan depan, Wisnu memproyeksi IHSG akan cenderung menguat di level 6.350 hingga 6.400. Sebab, pelaku pasar mulai kembali beraktivitas setelah libur Natal dan Tahun Baru. Selain itu, rilisnya data mengenai cadangan devisa bisa menjadi katalis positif jika lebih tinggi dibanding bulan November.
"IHSG masih berpeluang menguat juga, ingat ada January rally," katanya lagi.
Baca Juga: Kinerja manufaktur ASEAN masih kontraksi hingga akhir 2019
Tidak jauh berbeda, Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan bahwa lesunya IHSG di pekan ini bukan dipengaruhi oleh faktor makro, akan tetapi cenderung dipengaruhi oleh masing-masing pelaku pasar. Salah satunya, momentum libur Natal dan Tahun Baru.
Sementara sepekan ke depan Alfred memprediksi IHSG akan akan menguat di rentang 6.260 hingga 6.400. Sentimen positif dari domestik berupa data inflasi yang baru saja dirilis kemarin dan nilai rupiah yang berada di bawah Rp 13.900.
Sementara itu dari global, pasar masih menanti penandatangan kesepakatan dagang fase satu antara Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Jokowi ingatkan soal bursa bersih, ini strategi agar terhindar dari saham gorengan
" Berkaca dari kemungkinan sentimen positif dan harga komoditi pekan ini yang cukup bagus, pekan depan posisi IHSG akan bergerak naik," kata Alfred kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News