Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
"Bisa dikatakan ada penurunan likuiditas, kapitalisasi pada saham saham tersebut, biasanya memang karena adanya perlambatan hingga penurunan kinerja," ucap Miftahul.
Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas menuturkan sebenarnya sentimen perpindahan papan pencatatan ini sudah di priced in oleh pelaku pasar.
"Dimana secara teknikal pergerakan sahamnya dalam tren yang random dan mayoritas saham emiten-emiten yang mengalami perpindahan papan kurang likuid," jelasnya.
Baca Juga: Dapat Restu Jual Adaro Andalan, Simak Prospek Kinerja & Rekomendasi Saham ADRO
Nafan mencermati CRSA, AXIO, CMNT, GWSA, HUMI, PUDP dan RSGK dalam tren random. Sementara BANK, CBUT dan SDRA masing-masing masuk dalam fase pelemahan.
"MASA dalam tren menguat, tetapi bid dan offer-nya tidak merapat sehingga sahamnya tidak likuid," ucap dia.
Adapun Nafan tidak memberikan rekomendasi apa pun atas saham-saham yang mengalami perpindahan papan. Sedangkan, Miftahul menilai CSRA masih bisa dicermati.
Miftahul bilang secara kinerja masih CSRA cukup menarik, sentimen juga masih cenderung cukup kuat dengan kenaikan nilai CPO global, valuasinya pun masih tergolong cukup fair.
Baca Juga: Menilik Aturan Free Float yang Bakal Dikaji oleh BEI
Kiwoom Sekuritas merekomendasikan trading buy CSRA dengan target harga di Rp 690. Hingga akhir perdagangan Kamis (28/11), CSRA parkir di level Rp 677.
Selanjutnya: Bergerak Stagnan, Kanal Bancassurance Tetap Jadi Andalan Industri Asuransi Jiwa
Menarik Dibaca: 7 Daftar Ikan Air Tawar yang Paling Sering Dikonsumsi Orang Indonesia dari Nila-Bawal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News