Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk (KREN) resmi menjadi perusahaan induk yang bergerak di bidang investasi. Perseroan pun mengubah nama menjadi PT Kresna Graha Investama Tbk. Bersamaan itu, manajemen akan segera melakukan akuisisi sebagai implementasi diversifikasi bisnis.
Michael Steven, Presiden Direktur KREN mengatakan, pihaknya telah mengantongi izin dari OJK pada 31 Juli 2015 untuk memisahkan unit bisnis usaha perusahaan efek (spin-off) kepada Kresna Securities. Dengan demikian, KREN mengubah kegiatan usaha dari perusahaan jasa keuangan menjadi perusahaan investasi.
Saat ini, KREN memiliki dua anak usaha yang bergerak di bidang jasa keuangan, PT Kresna Securities dan PT Kresna Asset Management. "Kami akan akuisisi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce," ujarnya, Senin (3/8).
Jahja Suryandi, Managing Director KREN menambahkan, ada tiga perusahaan start-up yang akan diambil alih. Dua dari perusahaan ini merupakan perusahaan asing, satu lagi lokal. Namun, ia belum bersedia mengungkapkan identitas perusahaan yang dimaksud.
Manajemen Kresna juga belum mau mengatakan nilai dana investasi yang disiapkan untuk akuisisi tersebut. Namun, kas dan setara kas KREN dinilai cukup untuk mendanai pengambilalihan itu. Mengutip laporan keuangan KREN per akhir Juni 2015, kas dan setara kas Kresna tercatat sebesar Rp 63,74 miliar.
Lebih lanjut, Michael bilang, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses legal terkait akuisisi. Nantinya, KREN akan mendirikan anak usaha di bidang kreatif yang akan menaungi perusahaan e-commerce tersebut. Nama perusahaan itu adalah PT Kresna Usaha Kreatif (KUK).
Adapun, di bisnis penjaminan emisi, melalui Kresna Securities, perseroan telah mendapat mandat dari perusahaan terafiliasi, yakni PT Kresna Life Insurance & Pension Fund. Perusahaan ini berencana melepas 20% hingga 30% saham baru ke publik.
Rencananya, perseroan akan menggunakan laporan keuangan September 2015 atau Desember 2015 sebagai dasar valuasi. Michael belum bersedia mengungkapkan target dana yang akan diraup. Tetapi, ia mengklaim sudah ada investor asing yang tertarik untuk masuk ke perusahaan asuransi tersebut. "Kami baru mau ketemu, ada yang dari Korea, Jepang, Eropa," kata Michael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News