Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Angka kerugian yang harus ditanggung PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) membengkak. Hal ini membuat modal perseroan menjadi negatif.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per kuartal III-2014, rugi bersih emiten batubara ini mencapai US$ 78,28 juta, lebih tinggi 17,2% secara year-on-year (yoy). Meningkatnya nilai kerugian ini menyusul stagnannya penjualan yang membuat perseroan kesulitan menahan laju beban yang kian melambung.
Penjualan BRAU per akhir September 2014 hanya US$ 1,03 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu penjualan perseroan sedikit lebih tinggi, yakni sekitar US$ 1,08 miliar.
Sementara itu, beban pokok administrasi meningkat dari US$ 43,38 juta menjadi US$ 57,44 juta. Biaya keuangan juga bertambah, dari US$ 110,79 juta menjadi US$ 112,04 juta. Kerugian yang terus-menerus ini membuat perseroan harus menanggung defisiensi atas total modal alias ekuitas negatif yang nilainya minus US$ 20,45 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News