kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Menghitung margin pabrik baru MAIN


Jumat, 13 November 2015 / 08:23 WIB
Menghitung margin pabrik baru MAIN


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengoperasikan pabrik terbaru di Makassar, Sulawesi Selatan. Ini pabrik kelima MAIN dan pertama di kawasan tersebut. Malindo menggelontorkan investasi sekitar Rp 200 miliar untuk membangun pabrik pakan ternak ini.

Pabrik baru MAIN berkapasitas produksi 10.000 ton per bulan. Michael W. Setjoadi, analis Bahana Securities, mengatakan, ada beberapa hal yang unik, yang bisa jadi katalis positif bagi MAIN pasca beroperasinya pabrik. Selain mengolah pakan ternak untuk ayam, pabrik itu juga digunakan untuk pengolahan pakan ternak babi.

"Selain ayam, permintaan konsumsi babi di sana juga terbilang tinggi," kata Michael kepada KONTAN, Kamis (12/11). Selain itu, MAIN tidak perlu khawatir kekurangan stok jagung sebagai bahan baku pakan.

Sebab, Makassar memiliki stok jagung melimpah dengan kualitas bagus. Kota ini merupakan pemasok jagung untuk daerah lain. Kondisi ini membuat MAIN tidak perlu repot-repot impor jagung untuk kebutuhan produksi pakan ternak.

Lagipula, Pemerintah Kota Makassar juga mewajibkan penggunaan 100% jagung lokal untuk produksi. "Ini akan mempengaruhi margin," tandas Michael. Dia memprediksi, MAIN mencatatkan margin kotor 7,5% hingga akhir tahun 2015 dan 15% tahun depan.

Ini karena tahun depan komoditas jagung akan oversupply sehingga harganya turun. "Pada saat bersamaan, daya beli masyarakat membaik, sehingga akan mempengaruhi permintaan makanan daging olahan, yang pada akhirnya berpengaruh positif juga terhadap MAIN," tutur Michael.

Franky Kumendong, analis UOB Kay Hyan Securities Indonesia, mengatakan, utilisasi pabrik milik MAIN baru terpakai 15%. Tapi, kontribusi penjualan dari pabrik ini terus meningkat. Pada Mei, kontribusinya sebesar 1.500 ton dan naik menjadi 2.600 ton pada September lalu.

MAIN menargetkan, pabrik ini bisa memproduksi 3.000 ton per bulan di akhir tahun. "Biasanya, butuh dua atau tiga tahun bagi pabrik feedmill untuk mencapai utilisasi penuh," ujar Franky dalam riset, Rabu (11/11). Efek pengoperasian pabrik ini mulai terlihat.

Laba operasi feed segment MAIN kuartal III lalu Rp 147 miliar, naik 42% ketimbang kuartal sebelumnya. Kenaikannya mencapai 259% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pabrik di Makassar juga ditujukan untuk memenuhi permintaan pakan ternak babi di Sulawesi Utara, yang permintaannya sekitar 1.000 ton per bulan.

Harga jual pakan babi lebih mahal ketimbang pakan ternak ayam. Hal ini bisa menghasilkan margin lebih baik bagi MAIN. Michael Ramba, analis Buana Capital, dalam riset 12 Oktober lalu memprediksi, kontribusi penjualan pabrik Makassar hingga akhir tahun ini baru 10%.

Dengan bertambahnya utilitas, kontribusi pabrik baru MAIN juga meningkat. Dari sisi keuntungan, pabrik Makassar masih merangkak. Sejauh ini, margin pabrik Makassar baru 4%-5%. Michael memprediksi, pabrik itu memberikan margin single digit hingga akhir tahun.

Michael Setjoadi merekomendasikan buy saham MAIN dengan target Rp 1.500 per saham. Sementara, Franky dan Michael Ramba merekomendasikan hold. Target harga keduanya masing-masing Rp 1.070 dan Rp 1.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×