Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melanjutkan penguatan pada perdagangan, Kamis (8/8). Berdasarkan data Bloomberg, di pasar spot berada di level Rp 14.213 per dollar AS atau menguat tipis 0,08%.
Hal sama juga terjadi pada kurs referensi JISDOR yang mengalami penguatan 0,31% dan berada di Rp 14.231 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa di akhir perdagangan ini mata uang global serentak mengalamai penguatan termasuk rupiah. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh tekanan pada yuan china yang sudah mulai menurun.
Baca Juga: Rupiah ditutup menguat tipis Rp 14.213 per dolar AS Kamis (8/8)
“Kita lihat hari ini yuan China kembali menguat, sehingga ini yang menjadi driver utama yang berdampak positif pada penguatan mata uang di Asia,” ujar Josua.
Menurut Josua, yuan yang semakin stabil juga didorong oleh pernyataan bank sentral China. Berdasarkan pernyataan tersebut, pelemahan yuan bukan salah satu kebijakan yang ditempuh untuk menghadapi pengenaan tariff impor baru dari pemerintahan AS. Selain itu, Josua juga bilang bahwa saat ini isu perang dagang sedang mereda sementara waktu ini.
Baca Juga: Berbalik arah, rupiah menguat pada level Rp 14.209 per dolar (pukul 11.46 WIB)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim. Ia mengatakan ada langkah bank sentral China untuk kembali menstabilkan mata uangnya demi menahan keluar arusnya modal ke luar negeri. Langkah inilah yang menjadi sentiment utama dalam penguatan rupiah hari ini.
Selain itu, Ibrahim juga mengatakan bahwa kembali ada harapan positif terkait isu perang dagang antara China dan AS. Hal tersebut tampak dari pernyataan penasihat ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow yang mengatakan siap menerima delegasi China untuk berdiskusi di awal September.
Baca Juga: Yuan China menguat pada level 7,0438, Kamis siang (pukul 12.03 WIB)