Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
Tak hanya itu, Ibrahim mengatakan bahwa harapan positif juga datang dari peninjauan kembali terhadap penetapan tariff impor baru jika diskusi di awal September tersebut membuahkan hasil.
Untuk pergerakan rupiah Jumat (9/8) besok, Josua dan Ibrahim akan terjadi fluktuatif. Hanya saja, Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditutup melemah tipis.
Sedangkan, Josua memprediksi rupiah masih akan menguat tipis. Faktor mata uang yuan masih menjadi isu utama dalam pergerakan rupiah pada esok hari.
Baca Juga: Di tengah tekanan perang dagang, ekspor China mampu tumbuh 3,3% pada Juli
Selain faktor eksternal, faktor internal seperti Bank Indonesia (BI) yang akan merilis defisit transaksi berjalan turut mempengaruhi pergerakan rupiah esok hari. Hal ini lah yang menjadi penyebab Ibrahim memperkirakan rupiah akan ditutup melemah.
Bagi Josua sendiri, walaupun data defisit transaksi berjalan diperkirakan melebar, rupiah masih bisa menguat tipis jika tak terjadi pelebaran yang sangat besar terhadap data defisit transaksi berjalan.
Baca Juga: China patok nilai tengah yuan di 7,0039 per dollar, level terlemah sejak April 2008
Ibrahim memprediksi rupiah pada akhir pekan akan berada di kisaran Rp 14.175 – Rp 14.270 per dollar AS. Sedangkan Josua memperkirakan rupiah ada di level Rp 14.150 – Rp 14.275 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News