Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (14/1). Analis dan ekonom memprediksi lelang sukuk tersebut akan diminati investor.
Fikri C Permana, ekonom Pefindo memproyeksikan lelang SBSN tersebut berpotensi mencetak oversubscribe di atas tiga kali. Pemerintah sendiri menetapkan target indikatif Rp 7 tiriliun lewat penawaran empat seri sukuk.
Menurutnya ketertarikan investor terhadap SBSN didasari yield yang masih menarik, inflasi terkendali, dan tren penguatan rupiah.
Baca Juga: Awal tahun, BI mencatat arus modal asing yang masuk sebesar Rp 10,1 triliun
Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun tercatat berada di level 7,09% pada Jumat (10/1). Ke depannya, yield masih berpotensi turun seiring penguatan rupiah.
Untuk inflasi sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2019 terjaga di level 2,72%. Inflasi tersebut lebih rendah dari sepanjang tahun 2018 yang sebesar 3,13%.
“SBSN tenor benchmark PBS002 dan PBS026 akan sangat diburu saat ini,” kata Fikri pada Kontan.co.id
Baca Juga: Global bond perdana milik pemerintah tahun ini dirilis dalam dolar AS dan euro