Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Khomarul Hidayat
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga menebak antusiasme investor terhadap lelang sukuk akan tinggi.
Tren penurunan yield SBN akan mendatangkan animo tinggi investor pada lelang SBSN. Ramdhan memprediksi nilai penawaran yang masuk pada lelang sukuk nanti bisa mencapai Rp 40 hingga Rp 50 triliun.
“Yield cenderung mengecil untuk pasar SBN. Dengan didukung penguatan pasar, minat investor untuk masuk ke pasar Indonesia cukup besar,” jelasnya.
Baca Juga: Sentimen global negatif, pemerintah tetap berharap yield SUN menurun di 2020
Ramdhan memperkirakan seri sukuk benchmark akan menjadi seri yang diburu oleh investor. Hal ini didasari oleh tingkat likuiditas tenor jangka pendek yang tinggi.
“Seri tersebut (benchmark) adalah yang paling likuid di pasar maka saya sarankan masuk ke seri itu,” imbuhnya.
Sebagai catatan, dalam lelang sukuk Selasa (14/1), pemerintah menawarkan SPN-S 15072020 dengan tingkat imbalan diskonto yang akan jatuh tempo pada 15 Juli 2020.
Lalu tiga sukuk seri project based sukuk (PBS) dengan perincian, PBS002 dengan imbalan 5,45% dan jatuh tempo pada 15 Januari 2022, PBS026 dengan imbalan 6,62% dan jatuh tempot pada 15 Oktober 2024, serta PBS005 dengan imbalan 6,75% dan jatuh tempo pada 15 April 2043.
Baca Juga: Penawaran masuk Rp 81 triliun, pemerintah serap Rp 20 triliun pada lelang SUN perdana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News