kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yellen masih pro stimulus, bursa AS rekor lagi!


Jumat, 15 November 2013 / 05:33 WIB
Yellen masih pro stimulus, bursa AS rekor lagi!
ILUSTRASI. Warga?mengantre untuk membeli tabung gas LPG?di dekat distributor, di tengah krisis ekonomi, di Kolombo, Sri Lanka, Senin (23/5/2022). REUTERS/Dinuka Liyanawatte


Sumber: Bloomber | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Laju bursa AS masih terus berlanjut dan mencetak rekor sejarah baru semalam (14/11). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,5% menjadi 1.790,62. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,4% menjadi 15.876,22, juga merupakan rekor tertingginya. Lompatan juga ditorehkan oleh Nasdaq Composite Index sebesar 0,2% ke posisi tertinggi sejak September 2000 lalu. Transaksi tadi malam melibatkan 6 miliar saham, sejalan dengan transaksi rata-rata tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: PulteGroup Inc yang naik 4,9%, Office Depot Inc naik 4,5%, Cisco anjlok 11%, dan Kohl's Corp merosot 8,1%.

Bursa AS melesat seiring pernyataan Janet Yellen yang memberikan sinyal bahwa dia akan meneruskan upaya the Federal Reserve dalam menggelontorkan stimulus.

Yelllen yang merupakan salah satu nominator pimpinan The Fed bilang, bahwa bank sentral jangan terlalu cepat mengurangi nilai stimulus, karena ekonomi AS masih jauh dari kata potensial.

"Sangat jelas, pernyataan Yellen tersebut yang mendorong pasar. Mendengar pernyataannya, hal itu menegaskan kembali keyakinan pelaku pasar bahwa Yellen tidak akan memangkas stimulus setidaknya dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini yang menenangkan pasar," jelas Joseph Tanious, global market strategist JPMorgan Asset Management.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×