kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

XL Axiata: Bisnis berbasis fiber optic menjanjikan


Rabu, 14 Agustus 2019 / 22:28 WIB
XL Axiata: Bisnis berbasis fiber optic menjanjikan
ILUSTRASI. Pemeliharaan perangkat BTS


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jaringan serat optik (fiber optic) terus dikembangkan oleh emiten yang bergerak di sektor telekomunikasi. PT XL Axiata Tbk (EXCL) tahun ini menganggarkan 50% dari belanja modalnya yang sebesar Rp 7,5 triliun untuk membangun infrastruktur jaringan yang mencakup peralatan dan fiber optic.

Group Head Corporate Communications EXCL Tri Wahyuningsih mengatakan, XL  membangun fiber optic sebagai tulang punggung (backbone) jaringan data 4G. “Sejak awal berdiri tahun 1989 sampai saat ini, kami sudah bangun lebih dari 45.000 kilometer fiber optic di seluruh Indonesia,” kata Tri saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/8).

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) catat pertumbuhan pendapatan 11% semester I-2019

Sebelumnya, Direktur Teknologi EXCL Yessie Dianty Yosetya mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan fiberisasi bisa mencapai 30%-35% dari cakupan jaringan 4G XL Axiata. “Dalam tiga tahun kami targetkan untuk mencapai 50%,” ucap Yessie.

Menurut Tri, jaringan fiber optic ini juga disewakan ke pelanggan business to business (B2B) atau segmen perusahaan dalam bentuk jaringan tertutup dan jaringan internet. Misalnya, untuk teknologi leased line, Multiprotocol Label Switching (MPLS), dan lain-lain yang digunakan untuk menghubungkan koneksi antar-kantor cabang. Di samping itu, jaringan fiber optic ini juga digunakan untuk mendukung bisnis layanan Fiber to the Home (FTTH), yakni XL Home.

Baca Juga: Genjot jumlah pengguna, XL Axiata (EXCL) berharap kinerja semester II terdongkrak

Sebagai informasi, segmen bisnis B2B dan FTTH ini masuk ke dalam pendapatan jasa telekomunikasi lainnya yang mencapai Rp 329,84 miliar per Juni 2019. Sayangnya, Tri enggan merinci perolehan pendapatan dari masing-masing bisnis tersebut. Pendapatan jasa telekomunikasi lainnya ini berkontribusi 2,7% terhadap pendapatan total EXCL yang mencapai Rp 12,26 triliun per  semester I-2019.  

Meskipun kontribusinya masih relatif kecil, EXCL  menilai prospek bisnis jaringan fiber optic ini menjanjikan. Alasannya, tren kebutuhan data berkapasitas besar semakin meningkat sehingga membutuhkan fiber optic sebagai infrastrukturnya. “Apalagi dengan masuknnya teknologi jaringan 5G dalam beberapa tahun ke depan. Fiber optic menjadi pondasi jaringan yang dibutuhkan,” kata Tri. Untuk itu, pada sisa tahun ini, EXCL berencana menambah jaringan fiber optic-nya sepanjang 7.500 kilometer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×