kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Wow, S&P 500 dan Dow Jones toreh rekor baru


Kamis, 11 April 2013 / 06:05 WIB
Wow, S&P 500 dan Dow Jones toreh rekor baru
ILUSTRASI. Air lemon memberikan banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya mencegah batu ginjal.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Bursa AS memberikan sinyal positif dari pembukaan hingga penutupan pasar tadi malam (10/4). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 melesat 1,2% ke level 1.587,57. Itu artinya, indeks S&P 500  mencatatkan kenaikan harian rekor tertinggi. Sebelumnya, rekor harian tertinggi S&P 500 terjadi pada Oktober 2007 di mana indeks ditutup di posisi 1.576,09.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 0,88% ke level rekornya menjadi 14.802,2.

Seluruh sektor yang terhimpun dalam indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan. Adapun sektor yang menanjak paling besar adalah sektor teknologi dan kesehatan. Kedua sektor ini mengalami reli masing-masing melampaui 1,7%.

Sementara itu, pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni Intel Corp dan Micron Technology Inc yang melompat masing-masing sebesar 2,3%. Selain itu, ada pula saham Citigroup Inc dan JP Morgan Chase & Co yang naik lebih dari 1,2%. Saham Pfizer Inc juga mencatat reli sebesar 2,8%.

"Banyak sekali sentimen yang mengerek bursa AS pada hari ini. Banyak pelaku pasar yang kembali bertransaksi karena merasa aman. Mereka tidak melihat bakal terjadi resesi dalam waktu dekat," jelas Rex Macey, chief investment officer Wilmington Trust Investment Advisors di Atlanta.

Adapun sentimen yang dimaksud adalah data impor China yang naik 14,1% pada Maret ketimbang tahun sebelumnya. Selain itu, di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe bilang bahwa pemberlakuan kebijakan moneter besar-besaran dapat mengakhiri deflasi di negaranya.

Di AS, berdasarkan laporan pertemuan the Fed pada Maret lalu, sejumlah anggota bank sentral AS tersebut mengusulkan untuk mengurangi pembelian obligasi secara bertahap tahun ini dan menghentikan program tersebut pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×