Reporter: RR Putri Werdiningsih, Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan emas global sepanjang tahun 2017 turun 7% dibanding tahun sebelumnya. Kenaikan permintaan sepanjang kuartal keempat 2017 yang tumbuh 6% ke level 1.095,8 ton masih belum mampu mengungguli pencapaian tahun 2016.
Dalam laporan permintaan tahunan, World Gold Council (WGC) melaporkan, di tahun 2017 permintaan emas global turun 7% ke level 4.071,7 ton. Penurunan permintaan paling tampak adalah permintaan emas untuk investasi.
Secara total, permintaan emas untuk investasi turun 23% menjadi 1.231,9 ton pada tahun lalu. Emas untuk investasi ini terdiri permintaan emas pada produk ETF merosot 63% dari 202,8 ton pada 2016 menjadi 546,8 ton tahun lalu.
Selain itu, ada permintaan untuk koin dan emas batangan yang turun 2%. Permintaan emas koin dan batangan di India yang naik 2% dan China 8% tak mampu menutup penurunan tajam permintaan emas koin dan batangan secara global.
"China masih menjadi pasar untuk emas koin dan batangan terbesar. Tahun lalu adalah permintaan terbesar kedua China," ungkap WGC dalam laporan tren permintaan emas 2017 yang dirilis bulan ini.
Permintaan emas koin dan batangan dari China mencapai 306,4 ton pada tahun lalu. Permintaan ini meningkat 8% ketimbang tahun sebelumnya. Kontribusi permintaan emas koin dan batangan China mencapai 29,77% dari total permintaan koin dan emas batangan global.
Penyumbang penurunan permintaan juga berasal dari bank sentral dan institusi lain. Permintaan emas dari segmen ini sepanjang tahun lalu mencapai 371,4 ton, turun 5% ketimbang tahun sebelumnya 389,8 ton.
WGC bilang, bank-bank sentral masih mendorong cadangan emas. Di kuartal keempat, permintaan emas bank sentral turun hingga 38% secara year on year.
Penurunan ini dipicu oleh kesepakatan swap Venezuela yang berakhir. "Kesepakatan dengan Deutsche Bank ini bernilai US$ 1,7 miliar, yang mewakili 45 ton emas. Transaksi berakhir pada Oktober dan tergambar sebagai penjualan di data kuartal keempat," ungkap WGC.
Di tengah penurunan permintaan investasi dan bank sentral, permintaan emas perhiasan dan untuk kebutuhan teknologi justru naik. Permintaan perhiasan emas naik 4% secara global menjadi 2.135,5 ton.
India dan China masih menjadi penopang pasar ini. Permintaan emas perhiasan di India naik 12% menjadi 562,7 ton di tahun lalu. Sedangkan kenaikan permintaan emas perhiasan di China sebesar 3% menjadi 646,9 ton.
Selain perhiasan pertumbuhan pemintaan juga dicatatkan oleh sektor teknologi. Permintaan tumbuh 3% dari 323,4 ton di tahun 2016 menjadi 332,8 ton. Emas yang digunakan dalam aplikasi elektronik dan industri tumbuh berkat meningkatnya fitur smartphone dan kendaraan generasi baru.
Sementara pasokan emas secara total turun 4% menjadi 4.398,4 ton sepanjang 2017. Produksi tambang naik tipis ke rekor tertinggi 3.268,7 ton, ketimbang tahun lalu 3.263 ton. Tapi, emas daur ulang justru turun 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News