Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berhasil ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin, pergerakan harga emas tetap dibayangi potensi koreksi. Kenaikan yang sudah terlalu tinggi dipekirakan berpeluang memicu terjadinya aksi ambil untung. Apalagi beberapa indikator teknikal sudah memberi sinyal pelemahan.
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures memperkirakan pada Senin (19/2) akan terjadi aksi ambil untung. Menurutnya posisi indikator stochastic yang berada di level 47 menunjukkan potensi pelemahan. Hanya saja beberapa indikator lainnya masih memberi sinyal penguatan. Harga berada diatas indikator moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Indikator relative strength index (RSI) di level 61. Indikator moving average convergence divergence (MACD) masih bergulir diarea positif.
“Kemungkinan untuk Senin (19/2) areanya US$ 1.330,00 – US$ 1.362,00 per ons troi dan sepekan US$ 1.306,00 – US$ 1.365,88 per ons troi,” terangnya.
Namun menurut Deddy koreksi tersebut tidak akan berlangsung lama. Pelemahan ini hanya merupakan fase konsolidasi setelah penguatan yang cukup signifikan. Harga masih akan kembali naik karena emas masih berada dalam trend bulllish.
“Secara fundamental The Fed masih minim katalis dan data ekonomi AS juga cukup bervasiatif,” imbuhnya.
Asal tahu saja, mengutip Bloomberg pada penutupan perdagangan Jumat (16/2) harga emas kontrak pengiriman April 2018 di Commodity Exchange tercatat menguat 0,07% ke level US$ 1.356,20 per ons troi dari hari sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan sepekan sebelumnya harga telah menguat hingga 3,08%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News