kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wismilak Inti Makmur (WIIM) masuk top gainers, simak rekomendasi sahamnya


Senin, 16 November 2020 / 17:33 WIB
Wismilak Inti Makmur (WIIM) masuk top gainers, simak rekomendasi sahamnya
ILUSTRASI. Sepanjang tahun 2020, harga saham Wismilan (WIIM) menjadi top gainers dengan kenaikan 221,43% ytd ke level Rp 540.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Top gainers di Bursa Efek Indonesia, pada tiap kuartal berubah. Berdasarkan data yang dikumpulkan Kontan.co.id, di kuartal I-2020 banyak diisi oleh saham-saham yang baru saja melantai terutama sektor properti, kemudian beralih ke sektor kesehatan, CPO, dan keuangan. 

Di kuartal I-2020 lima besar top gainers diisi oleh PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), PT Metro Healthcare Tbk (CARE), PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA), PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS).  Saham-saham tersebut melantai di BEI pada tahun 2020. 

Analis Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, saham yang baru saja menggelar initial public offering (IPO) dan memiliki kapitalisasi pasar yang kecil akan sangat mudah digerakkan. "Jadi wajar saham yang baru IPO meningkat signifikan, dan mayoritas pada perdagangan perdana langsung auto reject atas. Ini juga alah satu tren untuk saham IPO," kata Sukarno, Senin (16/11). 

Kemudian, bila dilihat kecenderungan pada kuartal II-2020 hanya saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) yang melanjutkan posisinya sebagai top gainers. IKAN berada di posisi ke-6 dengan penguatan 152,79% di kuartal II-2020. Sebelumnya di kuartal I-2020 IKAN menguat 64,17%. 

Baca Juga: Investor asing mencatat net sell meski IHSG menguat 0,62% pada Senin (16/11)

Sukarno mengatakan kondisi ini terjadi karena kenaikannya cukup signifikan sehingga wajar apabila tidak melanjutkan penguatan. "Para trader akan lebih berhati-hati untuk saham yang naiknya sudah signifikan. Terlebih lagi aksi profit taking membuat harganya malah menjadi turun," jelas Sukarno. 

Sementara itu saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) menguat 134,18% di kuartal II-2020. Meski tak masuk dalam 10 top gainers di kuartal III-2020, sepanjang tahun 2020 berjalan (ytd) WIIM menjadi top gainers dengan kenaikan 221,43% ytd ke level Rp 540. 

Sukarno mengatakan kenaikan harga saham WIIM sejalan dengan kinerjanya yang tumbuh signifikan baik secara tahunan maupun kuartalan. Dus, ini membuat valuasi saham WIIM sudah jauh lebih murah dan menarik untuk dibeli. 

Baca Juga: Simak rekomendasi saham top gainers sejak kuartal I-2020 hingga hari ini

Penjualan Wismilak naik 27,71% yoy menjadi Rp 829,26 miliar dan laba bersih naik signifikan 409,46% yoy dari Rp 8,55 miliar menjadi Rp 43,61 miliar di semester pertama lalu. Kemudian hingga kuartal III-2020, WIIM membukukan pendapatan Rp 1,39 triliun dengan laba bersih Rp 108,69 miliar. 

"Untuk saat ini pun WIIM masih bisa dikoleksi selain kinerjanya yang bagus dan secara tren harga juga masih dalam tren kenaikan. Kemudian secara valuasi masih tergolong undervalued. Prospek ke depannya masih oke sampai kuartal I tahun depan," kata Sukarno. 

Dia menambahkan, saham-saham di industri kesehatan menjadi yang paling tinggi kenaikan karena diuntungkan dengan kondisi pendemi ini dan adanya potensi kerja sama akan distribusi vaksin menjadi sentimen positif untuk kinerjanya. 

Baca Juga: Saham-saham emiten rokok masih tertekan, apa kata analis?

Per kuartal III-2020 dan sepanjang 2020 berjalan (year to date), top gainers dominan diisi oleh sektor kesehatan seperti PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Pyridam Farma Tbk (PYFA). 

Saham INAF tercatat naik 190,36% pada kuartal III-2020 dan melanjutkan penguatan hingga 273,56% ytd ditutup pada level Rp 3.250. Kemudian saham KAEF menguat 158,04% di kuartal III-2020, dan melanjutkan penguatan hingga 162,4% secara ytd ke level Rp 3.280. Sedangkan PYFA tercatat menguat 352,02% ytd ke level Rp 895. 

"Saham tersebut masih berpeluang naik, tetapi saya rasa tidak akan terlalu signifikan seperti sebelumnya. Karena sebenarnya pasar terlalu overreaction," ujar Sukarno. 

Dus, Sukarno menyarankan investor tetap berhati-hati dan memperhatikan momentum teknikal jika ingin trading. Terutama karena secara valuasi sedah tergolong overvalued. Meskipun overvalued masih tetap ada potensi kenaikan. 

Untuk saham WIIM, Sukarno menargetkan harga hingga kuartal I-2021 menyentuh level Rp 640. 

Baca Juga: Kenaikan cukai rokok masih belum jelas, saham GGRM, HMSP, WIIM masih dijagokan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×