Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kendati harapan mengantongi Penananam Modal Negara (PMN) tahun 2015 tidak bisa tercapai, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tetap berencana mengerjakan proyek dalam rencana PMN tersebut tahun ini.
Proyek-proyek tersebut antara lain pembangunan infastruktur Sistem Penolahan Air Minum dan Air baku, pembangunan pembangkit listrik 2 x 1.000 Megawatt dan pembangunan jalan tol dalam kota Jakarta.
Direktur Keuangan WIKA Adji Firmantoro menjelaskan, perseroan telah mengajukan ketiga proyek tersebut dalam rencana PMN tahun 2015 sebesar Rp 2,6 triliun dan 2016 Rp 4,6 triliun. Tahun ini tampaknya WIKA tidak bisa mengharapkan PMN. Pasalnya, nama WIKA tidak tercantum dalam RAPBN-P 2015 tentang rencana PMN yang disetujui DPR. “Tahun ini tampaknya kita terlambat,” kata Adji pada KONTAN, Rabu (18/2).
Kendati demikian, Adji bilang pihaknya akan terus melanjutkan rencana proyek tersebut mulai tahun ini dengan mengandalkan dana internal dan pinjaman bank. Menurut Adji, tidak sulit bagi perseroan untuk mendapat pinjaman karena rasio utang WIKA masih 2,18 kali. Selain itu, Perseroan juga akan mengajukan ketiga proyek tersebut dalam rencana PMN tahun 2016 sebesar Rp 4,6 triliun.
Menurut Adji dari ketiga proyek tersebut yang paling mudah digarap adalah pembangunan pembangkit listrik karena sebelumnya WIKA sudah pernah mengerjakan proyek pembangkis listrik dengan kapasitas 100 Megawatt.
Sebelumnya, sekretaris perusahaan WIKA, Suradi mengatakan, perseroan tengah mengincar pembangunan 3 Independen Power Project (IPP) dengan kapasitas 2x2.600 MW. Investasi untuk 1 MW sekitar US$ 1,5 -2 juta. Sehingga total 3 proyek tersebut bernilai sebesar US$ 7,8 miliar sampai US$ 10,4 miliar.
Dia merinci, pertama, WIKA mengincar pembangunan IPP berkapasitas 2x1.000 MW di Serang. Kedua, di Banten berkapasitas 2x1.000 MW di Banten. Ketiga, di Lampung dengan kapasitas 2x600 MW. Nah untuk IPP di Lampung ini, WIKA bekerja sama dengan Mitsubishi dan PT Bukit Asam (Perseo) Tbk (PTBA) yang telah mempunyai pengalaman di bidang kelistrikan.
Di proyek IPP tersebut, WIKA tak hanya menjadi kontraktor. Tapi juga sebagai investor. Suradi mengatakan bahwa WIKA telah memiliki lahan untuk tempat berdiri pembangkit listrik. Sehingga hanya perlu menggandeng beberapa pihak yang mempunyai dana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News