kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.524.000   9.000   0,59%
  • USD/IDR 16.200   -100,00   -0,62%
  • IDX 7.163   83,30   1,18%
  • KOMPAS100 1.069   11,81   1,12%
  • LQ45 837   10,56   1,28%
  • ISSI 216   0,73   0,34%
  • IDX30 429   5,85   1,38%
  • IDXHIDIV20 517   5,46   1,07%
  • IDX80 122   1,47   1,22%
  • IDXV30 126   0,22   0,17%
  • IDXQ30 143   1,38   0,97%

WIKA tetap geber proyek meski tak terima PMN


Kamis, 19 Februari 2015 / 20:32 WIB
WIKA tetap geber proyek meski tak terima PMN
ILUSTRASI. Twibbon HUT Kota Ambon 2023.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kendati harapan mengantongi Penananam Modal Negara (PMN) tahun 2015  tidak bisa tercapai, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tetap berencana mengerjakan proyek dalam rencana PMN tersebut tahun ini.

Proyek-proyek tersebut antara lain pembangunan infastruktur Sistem Penolahan Air Minum dan Air baku, pembangunan pembangkit listrik 2 x 1.000 Megawatt dan pembangunan jalan tol dalam kota Jakarta.

Direktur Keuangan WIKA Adji Firmantoro menjelaskan, perseroan telah mengajukan ketiga proyek tersebut dalam rencana PMN tahun 2015 sebesar Rp 2,6 triliun dan 2016 Rp 4,6 triliun. Tahun ini tampaknya WIKA tidak bisa mengharapkan PMN. Pasalnya, nama WIKA tidak tercantum dalam RAPBN-P 2015 tentang rencana PMN yang disetujui DPR. “Tahun ini tampaknya kita terlambat,” kata Adji pada KONTAN, Rabu (18/2).

Kendati  demikian, Adji bilang pihaknya akan terus melanjutkan rencana proyek tersebut mulai tahun ini dengan mengandalkan dana internal dan pinjaman bank. Menurut Adji, tidak sulit bagi perseroan untuk mendapat pinjaman karena rasio utang WIKA masih 2,18 kali. Selain itu, Perseroan juga akan mengajukan ketiga proyek tersebut dalam rencana PMN tahun 2016 sebesar Rp 4,6 triliun.

Menurut Adji dari ketiga proyek tersebut yang paling mudah digarap adalah pembangunan pembangkit listrik karena  sebelumnya WIKA sudah pernah mengerjakan proyek pembangkis listrik dengan kapasitas 100 Megawatt.

Sebelumnya, sekretaris perusahaan WIKA, Suradi mengatakan, perseroan tengah mengincar pembangunan 3 Independen Power Project (IPP) dengan kapasitas 2x2.600 MW. Investasi untuk 1 MW sekitar US$ 1,5 -2 juta. Sehingga total  3 proyek tersebut bernilai sebesar US$ 7,8 miliar sampai US$ 10,4 miliar.

Dia merinci, pertama, WIKA mengincar pembangunan IPP berkapasitas 2x1.000 MW di Serang. Kedua, di Banten berkapasitas 2x1.000 MW di Banten. Ketiga, di Lampung dengan kapasitas 2x600 MW. Nah untuk IPP di Lampung ini, WIKA bekerja sama dengan Mitsubishi dan PT Bukit Asam (Perseo) Tbk (PTBA) yang telah mempunyai pengalaman di bidang kelistrikan.

Di proyek IPP tersebut, WIKA tak hanya menjadi kontraktor. Tapi juga sebagai investor. Suradi mengatakan bahwa WIKA telah memiliki lahan untuk tempat berdiri pembangkit listrik. Sehingga hanya perlu menggandeng beberapa pihak yang mempunyai dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×