kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WIKA terbitkan obligasi US$ 400 juta, Analis: Perhatikan yield dan rating


Selasa, 16 Januari 2018 / 05:05 WIB
WIKA terbitkan obligasi US$ 400 juta, Analis: Perhatikan yield dan rating


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menggelar roadshow pada 16-19 Januari 2017. Hal ini dilaksanakan dalam rangka penerbitan surat utang sebesar US$ 400 juta. Hasil penerbitan obligasi global atau global bond ini akan digunakan untuk pembiayaan beberapa proyek dan keperluan perusahaan.

Kepala OSO Sekuritas Riska Afriani melihat, adanya roadshow menunjukkan bahwa penyerapan di dalam negeri belum mencukupi, karena kebutuhan dana yang besar. Karena itu WIKA melakukan roadshow ke luar negeri. Tentunya pasca roadshow diharapkan perusahaan dapat memikat investor asing.

“Investor asing lebih suka melihat pengembalian-nya berapa, lalu ratingnya apa,” ujar Riska, Senin (15/1).

Ia melanjutkan, besar kupon yang akan menarik bagi investor asing adalah di atas 2%. Bisa saja nantinya kupon obligasi global WIKA akan berkisar 3%-4%, bergantung rating utang itu sendiri.

“Memang harus disesuaikan dengan ratingnya. Mereka harus punya sesuatu yang dapat dijual. Jika yield-nya bisa kompetitif, ini bisa saja terserap,” ujar Riska.

Memperkirakan rating, WIKA yang bergerak di sektor konstruksi menurut Riska memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan emiten-emiten lain di sektor pertambangan dan perbankan.

Saat ini, WIKA menurut Riska berada dalam posisi yang cukup aman. Menyoal kebutuhan dana, selain penerbitan obligasi ini, WIKA dalam catatannya juga sedang menunggu pencairan dana dari bank China. Ada pun dari sisi debt to equity ratio (DER) perusahaan, Riska bilang WIKA memiliki DER berkisat di 204%.

“DER-nya memang terbilang tinggi. Tapi perusahaan konstruksi wajar memiliki utang yang cukup tinggi. Dia membutuhkan biaya yang tinggi juga,” lanjut Riska.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan Senin (15/1), saham WIKA bertengger di harga Rp 1.825 per saham. Di hari yang sama tercatat price to earning ratio (PER) sebesar 18,07 kali dan price to book value ratio (PBV) sebesar 1,24 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×