kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

WIKA Gedung targetkan order book Rp 16,59 triliun


Rabu, 10 Januari 2018 / 14:37 WIB
WIKA Gedung targetkan order book Rp 16,59 triliun


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk alias WIKA Gedung memproyeksikan kontrak dihadapi alias order book Rp 16,59 triliun tahun ini. Angka order book emiten berkode saham WEGE ini naik 28,4% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Order book ini terdiri dari target kontrak baru Rp 7,83 triliun dan kontrak carry over tahun lalu Rp 8,76 triliun. "Komposisi perolehan kontrak baru tahun 2018 direncanakan berasal dari pemerintah 30%, BUMN 30% dan  swasta 40%," jelas Nariman Prasetyo, Direktur Utama WIKA Gedung. 

Sementara itu, untuk penjualan (termasuk penjualan KSO), WEGE menargetkan Rp 5,19 triliun atau naik 28,8% dari target tahun 2017 sebesar Rp 4,03 triliun. Target laba bersih tahun 2018 Rp 394,5 miliar, naik 38% dari target tahun 2017 sebesar Rp 285,8 miliar.

Untuk tahun ini, WIKA Gedung menyiapkan belanja modal Rp 667 miliar. WEGE membidik pengembangan bisnis berupa investasi dan konsesi bidang kebandarudaraan, mass transportation termasuk social infrastructure seperti  rumah sakit dan pendidikan. 

WIKA Gedung memilih ekspansi ini mengingat fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur serta adanya program Jaminan Kesehatan  Nasional (JKN) yang mengharuskan setiap orang mengikuti BPJS kesehatan secara penuh pada 2019.
 
Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini juga akan fokus pada bisnis pracetak gedung, modular dan geotech. Di bisnis pracetak gedung, telah berdiri anak perusahaan PT WIKA Pracetak Gedung yang memproduksi precast gedung yang berhubungan langsung dengan pekerjaan arsitektur. 

Sedangkan pada bisnis modular, WIKA Gedung berencana melanjutkan Kerjasama Operasi (KSO) yang dilakukan sebelumnya, dengan mendirikan perusahaan patungan untuk memproduksi modular bersama. Di bidang geotech, WIKA Gedung akan mengakusisi perusahaan di sektor tersebut untuk mengembangkan bisnis konstruksi bangunan bawah atau basement.

Sepanjang tahun lalu, WIKA Gedung membukukan kontrak dihadapi Rp 12,92 triliun. Order book ini terdiri atas kontrak baru senilai Rp 7,32 triliun dan carry over sebelumnya Rp 5,6 triliun. 
Capaian kontrak baru tersebut belum termasuk penawaran terendah beberapa proyek yang telah diperoleh di akhir tahun 2017. Beberapa kontrak proyek kontruksi yang telah diperoleh sepanjang tahun 2017, antara lain; Masjid Raya Jawa Barat, Office Center Pelindo III Surabaya, Apartemen Arandra Residences Jakarta, Hotel & Resort Pullman Mandalika Lombok, Apartemen Grand Ostello Jatinangor, Rumah Sakit Pelabuhan Palembang, dan Tamansari Urbano Bekasi. 

WIKA Gedung juga mengantongi kontrak proyek konstruksi Transmart Sidoarjo, Trans Studio Cibubur, Jakarta International Equestrian Park Pulomas Jakarta Timur, Gedung Mabes Polri Sisi Barat, Gedung Telkom Manyar, Apartemen Tamansari Iswara di Bekasi, Stasiun LRT Jakarta Koridor 1 Jakarta, Apartemen B Residence, Relokasi Rumah Dinas TNI AU – Halim, Transmart Jember dan  Pembangunan Rumah Susun Sewa Banten, Jabar & DKI Jakarta.

Sedangkan posisi arus kas hingga akhir tahun, diperkirakan mencapai lebih dari Rp 240 miliar. Per akhir November, arus kas WIKA Gedung mencapai Rp 192 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×