Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
SURABAYA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana melepas saham dua anak usaha nya melalui aksi penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Mereka adalah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Wika Gedung) dan PT Wijaya Karya Realty.
WIKA akan melepas 35% saham Wika Gedung di semester II-2016. Direktur Utama Wika Gedung Ridwan Abdul Muthalib mengatakan, 30% saham dilepas ke publik. Lalu 5% untuk jatah karyawan melalui management and employee stock option program (MESOP).
Target dana dari pelepasan saham ini Rp 900 miliar-Rp 1 triliun. "Dengan ini, kami bisa membeli lahan. Punya tanah, bangun dan jual," ujar Ridwan, Sabtu (31/1).
Saat ini tim IPO Wika Gedung mengikuti proses IPO PT Wijaya Karya Realty, agar siap ketika Wika Gedung IPO tahun depan. Dalam waktu dekat, Wika Gedung akan menentukan konsultan.
Wika Realty sendiri ditargetkan IPO September 2015. Rencananya, Wika Realty melepas 30% saham ke publik. Aksi IPO ini diharap menghasilkan dana Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. "Saat ini sedang perhitungan oleh underwriter," ujar Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo.
Hingga September 2014, aset Wika Realty sekitar Rp 1,62 triliun. Sementara total kewajiban Rp 1,18 triliun dan ekuitas Rp 441,06 miliar. Modal dasar Rp 750 miliar serta modal ditempatkan dan disetor penuh sekitar Rp 193,07 miliar.
Sedangkan Wika Gedung memiliki aset senilai Rp 871,55 miliar. Liabilitas Rp 714,28 miliar dan ekuitas Rp 159,07 miliar. Wika Gedung memiliki modal dasar Rp 200 miliar. Modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 50 miliar.
Meski asetnya lebih kecil dibandingkan Wika Realty, Wika Gedung yakin bisa mengantongi penjualan Rp 1,2 triliun tahun ini. Adapun, target laba sekitar Rp 65 miliar.
Angka tersebut akan kembali melesat pada tahun depan dengan estimasi laba mencapai Rp 85 miliar dan penjualan Rp 1,7 triliun.
Wika Gedung berharap, tahun ini bisa meraih kontrak baru Rp 2,2 triliun. "Kami masih mempunyai proyek yang sudah kami dapat tapi belum dikerjakan sekitar Rp 3,3 triliun. Kalau itu dikerjakan tahun ini, kontrak baru bisa Rp 5,5 triliun," klaim Ridwan.
Saat ini, Wika Gedung mengerjakan pembangunan apartemen, hotel, dan perkantoran di tiga kota besar, yakni Jakarta, Surabaya dan Bandung. Salah satunya, Wika Gedung akan mulai membangun hotel dan apartemen di Jalan Ir Juanda, Bandung. Nilai investasinya Rp 300 miliar. Jumat (30/1) harga saham WIKA naik 1,9% menjadi
Rp 3.745 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News