kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wijaya Karya garap proyek The Development Bank of Rwanda senilai US$ 151 juta


Minggu, 14 Oktober 2018 / 19:16 WIB
Wijaya Karya garap proyek The Development Bank of Rwanda senilai US$ 151 juta
ILUSTRASI. Proyek Masjid Al-Jabbar yang dikerjakan WIKA Gedung


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepakat dengan The Development Bank of Rwanda (BRD Plc) dan Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) untuk membangun 1.000 rumah hunian dan proyek kantor pusat BRD Plc dengan nilai total kesepakatan mencapai US$ 151 juta.

"Ini akan menjadi karya WIKA yang pertama di negara yang berada di Afrika tersebut dan berharap akan menjadi pintu masuk untuk dapat mengerjakan proyek-proyek infrastruktur lainnya. Selanjutnya proyek ini akan dibahas pada November 2018," kata Destiawan Soewardjono, Direktur Operasi WIKA, Minggu (14/10) dalam keterangan pers.

Destiawan bilang, bahwa perluasan bisnis luar negeri WIKA tidak terlepas dari dukungan pembiayaan LPEI dan peran aktif diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri. "Pembangunan ditargetkan akan dimulai pada akhir tahun 2018. Proyek dimaksud rencananya akan didukung dengan fasilitas pembiayaan dari LPEI," kata Destiawan

Masuknya WIKA di pasar infrastruktur Rwanda sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara berkembang yang sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur.

Terkait dengan proyek luar negeri, saat ini WIKA tengah mengerjakan sejumlah overseas project seperti renovasi Istana Presiden Niger, pembangunan kompleks perumahan Bateen Al Samar Uni Emirat Arab, Jembatan Limbang Malaysia, Bandara Oecusse dan Jembatan Comoro Timor Leste, serta perumahan di Aljazair.

Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh CEO BRD Plc Eric Rutabana dan Direktur Operasi WIKA Destiawan Soewardjono serta disaksikan oleh Direktur Pelaksana LPEI, Dwi Wahyudi dan Direktur Afrika Kemlu, Daniel Simanjuntak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×