kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspadai ancaman resesi global, begini saran analis


Sabtu, 17 Agustus 2019 / 06:10 WIB
Waspadai ancaman resesi global, begini saran analis


Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Dityasa H Forddanta, Intan Nirmala Sari, Irene Sugiharti | Editor: Noverius Laoli

Tapi, para pengamat meyakini sejatinya kondisi saat ini masih jauh dari resesi. "Resesi baru terjadi jika pertumbuhan ekonomi negatif selama dua kuartal berturut-turut, Indonesia masih tumbuh di atas 5%," ujar Muhamad Alfatih, pengamat pasar modal Samuel Sekuritas.

Baca Juga: Tujuh saham turun, Ini 10 saham LQ45 dengan PER Terendah (15 Agustus 2019)

Fikri menambahkan, data-data ekonomi AS juga masih cukup baik. Ia menilai, ketidakpastian global bisa berangsur hilang bila perang dagang selesai.

Meski begitu, investor perlu mewaspadai dampak ketidakpastian kondisi global. Alfatih mempertimbangkan merevisi target IHSG yang semula di 6.800. Ia masih menghitung target baru IHSG. Ia juga menyarankan investor masuk ke saham defensif.

"Investor juga dapat mengurangi instrumen yang berisiko tinggi ke risiko yang rendah serta memperbanyak porsi diBcash, agar dapat membeli saat harga nantinya cukup rendah," tutur Alfatih.

Setali tiga uang, mengingat investor asing tengah dalam posisi risk-off, Hariyanto menyarankan investor untuk memilih saham defensif. "Alternatifnya, saham emiten emas," tandasnya.

Kepala Riset Infovesta Utama Wawan Hendryana memprediksi, tekanan terhadap indeks masih akan berlanjut, setidaknya selama bulan ini. Namun bulan depan, IHSG akan digerakkan oleh sentimen penurunan suku bunga. Dus, indeks saham akan cenderung bergerak positif pada bulan depan.

Baca Juga: Menurut Bank Indonesia, Ini Dua Dampak Ancaman Resesi AS bagi Indonesia premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×