Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu ditutup turun 0,46% ke 5.346,66. Meskipun turun di hari perdagangan terakhir, IHSG mampu menguat 1,4% dalam sepekan. Namun, penguatan IHSG tersebut diprediksi tidak akan berlanjut di pekan ini.
Analis MNC Sekuritas Aqil Triyadi memprediksi IHSG pekan ini sudah berada di akhir penguatan, dengan potensi menguat terbatas bergerak di rentang support 5.260 dan resistance 5.400. Dus, pada pembukaan di awal pekan, Senin (31/8), IHSG berpotensi penguat terbatas dengan support 5.320 dan resistance 5.380.
Baca Juga: IHSG pekan depan diprediksi bisa tertekan karena sederet sentimen ini
"Sentimen pekan depan datang dari rilis data ekonomi di beberapa negara, khususnya di Indonesia akan ada rilis data inflasi dan indeks manufaktur," jelas Aqil, Jumat (28/8).
Sebagai pengingat, IHS Markit merilis data indeks manufaktur Indonesia Juli 2020 berada di level 39,1. Angka tersebut merupakan titik tertinggi sejak Februari 2020. Sementara inflasi Indonesia sepanjang Januari-Juli 2020 tercatat 0,98% atau 1,54% secara tahunan (yoy).
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga memprediksi IHSG sepekan ke depan berpotensi mengalami koreksi. Pada Senin (31/8) IHSG diprediksi kembali melemah dengan area support 5.320 dan rentang 5.320 sampai 5.373. Sementara selama sepekan IHSG diprediksi bergerak di area support 5.280-5.373.
Sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini antara lain perkembangan vaksin Covid-19, stimulus gaji bagi karyawan dengan pendapatan di bawah Rp 5 juta, dan sentimen dari ekonomi yang mulai meningkat. Menurutnya dengan perkembangan tersebut ada optimisme dari masyarakat bahwa ekonomi akan membaik ke depannya.
Baca Juga: IHSG memerah, asing lepas saham-saham ini kemarin, Jumat (28/8)
Sementara itu Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah bergerak dengan support level 5.324-5.218 dan resistance 5.400-5.450. "IHSG berpeluang konsolidasi cenderung melemah setelah penguatan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir," jelasnya.
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG antara lain perubahan pendekatan kebijakan The Fed yang mengadopsi target inflasi rata-rata yang akan membuat suku bunga tetap rendah ketika inflasi naik di masa depan. The Fed juga diperkirakan akan terus menggelontorkan stimulus untuk mendorong ekonomi mencapai target inflasi 2%.