Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) akan menggelar private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Private placement ini bertujuan mengonversi utang pada kreditur dagang menjadi ekuitas.
Jumlah utang kreditur dagang maksimal yang dikonversi menjadi saham adalah sebesar Rp 1,71 triliun. Dalam hal menetapkan nilai utang yang akan dikonversi, WSBP akan mengikuti hasil verifikasi utang yang telah dilakukan.
WSBP akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 34,1 miliar saham berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian perdamaian.
“Dalam hal penerbitan saham baru dalam rangka konversi utang kreditur menjadi saham akan menggunakan harga pelaksanaan konversi dengan metode volume weighted average price (VWAP) 45 hari,” ujar manajemen WSBP dalam keterbukaan informasi, Jumat (2/6).
Baca Juga: Waskita Beton Precast (WSBP) Bakal Ajukan Private Placement Sebesar Rp 1,7 Triliun
Private placement WSBP akan menyebabkan terdilusinya saham pengendali sekaligus induk usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Kepemilikan WSKT pada WSBP akan turun dari saat ini 60% menjadi 26,14%. Padahal, ada regulasi yang mengatur minimal kepemilikan saham pengendali minimal 25%.
Selain itu, WSBP juga akan melakukan konversi atas utang obligasi menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK). Konversi obligasi menjadi OWK ini sebesar Rp 1,85 triliun pada pemegang obligasi dan Rp 671,13 miliar untuk kreditur finansial lainnya.
“Untuk selanjutnya, Konversi Utang Menjadi Ekuitas dan Konversi OWK Menjadi Ekuitas secara bersama-sama disebut sebagai ‘Rencana Transaksi’,” ungkap manajemen WSBP. Secara total, rencana transaksi Waskita Beton ini mencapai Rp 4,23 triliun.
Setelah konversi OWK, kepemilikan WSKT pada WSBP akan kembali turun menjadi 14,26%. Sedangkan persentase kepemilikan kreditu dagang mencapai 30,78%, kreditur obligasi 33,36%, dan kreditur finansial lainnya 12,10%.
Baca Juga: Pemegang Obligasi WSBP Tolak Permintaan Restrukturisasi Ulang Bank DKI
Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei melihat, private placement yang dilakukan WSBP dari konversi utang dapat memperbaiki neraca keuangan, terutama dari sisi ekuitas dan liabilitas.
“Sementara, untuk prospek kinerja di tahun 2023, proyek WSBP mayoritas berasal dari pihak berelasi. Sehingga, masih akan tergantung dengan proyek-proyek pemerintah,” ujar Jono kepada Kontan.co.id, Senin (5/6).
Meskipun terjadi dilusi saham, Jono mengatakan, WSKT akan tetap menjadi pemegang saham pengendali WSBP.
Dengan keadaan keuangan perusahaan yang masih kurang sehat, Jono masih belum merekomendasikan untuk membeli saham WSBP maupun emiten BUMN Karya lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News