Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun di awal perdagangan hari ini. Jumat (25/9) pukul 21.06 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah 0,14% ke 26.783.
Indeks S&P 500 melemah 0,17% ke 3.241. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,29%.
Dalam sepekan, hanya Nasdaq yang masih tercatat naik tipis 0,08%. Sementara Dow Jones merosot 2,30% dan S&P 500 turun 1,41%.
Setelah tekanan aksi jual berhari-hari, saham-saham teknologi mulai terangkat lagi. Saham-saham Facebook Inc, Alphabet Inc, Amazon.com Inc, Apple Inc, dan Netflix Inc naik di awal perdagangan hari ini.
Baca Juga: Jangan beli saham sebelum Anda dapat menjawab 3 pertanyaan ini
Tapi, sejumlah data makroekonomi bisa memberatkan langkah pasar saham di tengah stimulus fiskal yang belum juga mencapai titik temu. "Ada bukti perlambatan di Amerika Serikat (AS) yang mungkin sementara tapi akan makin parah jika tidak ada paket fiskal tambahan," kata Sebastian Galy, senior macro strategist Nordea Asset Management kepada Reuters.
Hari ini, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) merilis angka pesanan baru untuk barang modal pada bulan Agustus naik lebih tinggi daripada prediksi. Pesanan untuk barang modal nonpertahanan di luar pesawat, naik 1,8% pada bulan Agustus. Angka ini lebih tinggi daripada prediksi para ekonom yang meramal kenaikan 0,5%.
Baca Juga: Rupiah bisa mengarah ke Rp 15.000 bila independensi BI terganggu
Sedangkan data Juli direvisi naik dari 1,9% menjadi 2,5%. Pesanan barang modal inti bulan lalu ditopang oleh kenaikan permintaan mesin, logam utama, komputer, dan produk elektronik. Tapi, permintaan produk logam olahan, peralatan listrik, perangkat rumah tangga, dan komponen turun.
Di sisi lain, pesanan untuk barang tahan lama yang bisa bertahan lebih dari tiga tahun mulai dari toaster hingga pesawat naik 0,4% di bulan Agustus setelah melonjak 11,7% di bulan Juli. Kenaikan ini ditopang oleh kenaikan pesanan peralatan transportasi meski permintaan kendaraan bermotor dan pesawat militer turun.
Baca Juga: IHSG melemah 2,24% sepekan, ini sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News