Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membidik pertumbuhan laba di kisaran 10% - 17% hingga akhir tahun 2025.
“Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh peningkatan pendapatan utilitas, penjualan lahan, serta kinerja perdagangan dan distribusi yang terjaga,” jelas Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan AKRA, Suresh Vembu kepada Kontan, Jumat (8/8/2025).
Keyakinan ini juga ditopang dari perolehan kinerja yang apik selama semester I 2025. Tercatat, er Juni lalu AKRA meraup laba bersih sebesar Rp 1,32 triliun. Hasilnya naik 22,52% YoY dari perolehan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,08 triliun.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Akan Bagikan Dividen Interim Rp 50 per Saham
Secara bersamaan, pendapatan AKRA dari kontrak dengan pelanggan pun meningkat 14,88% YoY sebesar Rp 21,26 triliun dari Rp 18,51 triliun.
Segmen jasa logistik tampak menyumbang kenaikan tertinggi dari sebelumnya Rp 453,75 miliar menjadi Rp 689,63 miliar. Dengan kata lain, kenaikannya mencapai 51,98% YoY.
Segmen tanah kawasan industri dan lainnya, yang meliputi penjualan tanah kawasan industri serta listrik dan utilitas lainnya mengikuti dengan kenaikan 45,38% YoY dari Rp 583,69 miliar ke Rp 848,60 miliar.
Lalu, perdagangan dan distribusi BBM mengekor dengan pertumbuhan 13,52% YoY mencapai Rp 19,48 triliun dari Rp 17,16 triliun.
Suresh bilang, diversifikasi bisnis dan investasi strategis menjadi kunci pertumbuhan ini. Segmen perdagangan dan distribusi menunjukkan kinerja apik berkat permintaan business to business (B2B) dan ekspansi jaringan ritel bp-AKR.
“Pendapatan utilitas industri di KEK JIIPE Gresik juga melonjak seiring meningkatnya aktivitas anchor tenants, yang diperkirakan mencapai utilisasi penuh pada akhir tahun ini,” jelas Suresh.
Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Masuk Daftar Fortune Southeast Asia 500 Tahun 2025
Untuk menjaganya tetap positif, AKRA kata Suresh akan terus mengelola kinerja operasional dan risiko secara ketat seraya gencar memasarkan jasanya ke industri terkait, khususnya sektor hilirisasi.
Rencananya perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) di kisaran Rp1,1 triliun –Rp 1,2 triliun untuk menopang sejumlah rencananya tersebut. Suresh bilang, capex ini digunakan untuk pemeliharaan dan ekspansi di segmen perdagangan, distribusi, dan kawasan industri.
“Hingga semester I 2025, realisasi capex mencapai Rp 609 miliar,” pungkasnya.
Selanjutnya: Formosa Ingredient Factory (BOBA) Kejar Pertumbuhan Kinerja 15% pada Akhir 2025
Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini di Pasar Global Melorot, Ini Penyebabnya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News