kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.475   20,00   0,12%
  • IDX 8.041   15,86   0,20%
  • KOMPAS100 1.123   -0,26   -0,02%
  • LQ45 815   -0,61   -0,07%
  • ISSI 277   0,75   0,27%
  • IDX30 423   -0,42   -0,10%
  • IDXHIDIV20 488   -1,17   -0,24%
  • IDX80 123   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 133   -0,39   -0,29%
  • IDXQ30 136   -0,49   -0,36%

Wall Street tertekan saat kenaikan pembayaran gaji swasta lebih rendah dari harapan


Rabu, 04 Agustus 2021 / 21:21 WIB
Wall Street tertekan saat kenaikan pembayaran gaji swasta lebih rendah dari harapan
ILUSTRASI. Wall Street tertekan di awal perdagangan Rabu (4/8).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street tertekan di awal perdagangan Rabu (4/8). Pasar saham Amerika Serikat (AS) turun karena kekhawatiran perlambatan ekonomi dan varian Covid-19 yang menghantam sektor yang sensitif terhadap ekonomi, termasuk sektor perbankan dan industri.

Pada pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah 0,38% ke 34.982. Indeks S&P 500 turun 0,28% ke 4.410. Sedangkan Nasdaq Composite naik tipis 0,02% ke 14.765.

Sembilan dari 11 indeks S&P turun di awal perdagangan, dengan sektor keuangan dan industri masing-masing turun 0,6%. Saham energi, sektor terkait ekonomi lainnya, merosot 2,2% karena harga minyak yang lebih rendah.

Saham perbankan turun 0,8%, mengikuti pelemahan dalam imbal hasil obligasi. Data menunjukkan gaji swasta AS meningkat jauh lebih rendah daripada harapan pada Juli. Kondisi ini kemungkinan dibatasi oleh kekurangan pekerja dan bahan baku.

Baca Juga: Setelah naik tiga hari, IHSG diprediksi melanjutkan penguatan pada Kamis (5/8)

"Penurunan imbal hasil obligasi membantu kenaikan saham, sementara saham siklus besar menunjukkan tanda-tanda pelemahan mungkin karena investor mempertanyakan berlalunya paket infrastruktur besar," kata Sam Stovall, kepala ahli strategi investasi di CFRA Research kepada Reuters.

Sentimen investor menerima dorongan pada hari Senin setelah Senat memperkenalkan tagihan infrastruktur senilai US$ 1 triliun. Tetapi para pemimpin Demokrat dan Republik belum mencapai titik temu karena perdebatan tentang amandemen.

Fokus sekarang beralih ke data aktivitas sektor jasa nanti malam dan laporan pekerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja pada hari Jumat.

Baca Juga: Saham blue chips jadi pemberat Indeks ESG Leaders, simak rekomendasi sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×